Ahad 29 Dec 2024 23:32 WIB

Ilham Aliyev Akui Pesawat Azerbaijan Airlines Jatuh Akibat Ditembak Rusia

Pesawat Azerbaijan Airlines J2-8243 mengalami semacam gangguan elektronik.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Muhammad Hafil
Petugas melakukan proses evakuasi di lokasi jatuhnya Pesawat Embraer 190 milik Azerbaijan Airlines di dekat Bandara Aktau, Kazakstan, Rabu (25/12/2024). Pesawat penumpang Azerbaijan Airlines Embraer ERJ-190AR yang membawa 69 penumpang terbang dari Baku ke Grozny jatuh sekitar tiga kilometer dari kota Aktau. 29 penumpang selamat dari kecelakaan tersebut dan telah dievakuasi ke rumah sakit. Informasi awal, kejadian tersebut disebabkan oleh tabrakan antara pesawat dengan sekawanan burung.
Foto: AP Photo/Azamat Sarsenbayev
Petugas melakukan proses evakuasi di lokasi jatuhnya Pesawat Embraer 190 milik Azerbaijan Airlines di dekat Bandara Aktau, Kazakstan, Rabu (25/12/2024). Pesawat penumpang Azerbaijan Airlines Embraer ERJ-190AR yang membawa 69 penumpang terbang dari Baku ke Grozny jatuh sekitar tiga kilometer dari kota Aktau. 29 penumpang selamat dari kecelakaan tersebut dan telah dievakuasi ke rumah sakit. Informasi awal, kejadian tersebut disebabkan oleh tabrakan antara pesawat dengan sekawanan burung.

REPUBLIKA.CO.ID,BAKU -- Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev akhirnya mengakui bahwa pesawat Azerbaijan Airlines J2-8243 jatuh karena ditembak ketika melintasi wilayah udara Rusia. Namun dia menyebut tembakan itu tidak disengaja.  

"Pesawat kami ditembak jatuh secara tidak sengaja," kata Aliyev kepada televisi pemerintah Azerbaijan, Ahad (29/12/2024).  

Baca Juga

Aliyev menambahkan bahwa pesawat Azerbaijan Airlines J2-8243 mengalami semacam gangguan elektronik dan kemudian ditembaki saat mendekati kota Grozny di Rusia selatan. Dia pun menyayangkan sikap Rusia yang seolah berusaha menutup-nutupi peristiwa tersebut. 

"Sayangnya, dalam tiga hari pertama (pasca insiden) kami hanya mendengar versi yang tidak masuk akal dari Rusia," kata Aliyev, mengutip pernyataan di Rusia yang mengaitkan kecelakaan itu dengan burung atau ledakan semacam tabung gas.

"Kami menyaksikan upaya yang jelas untuk menutupi masalah ini," tambah Aliyev. 

Aliyev mengatakan ia ingin Rusia mengakui kesalahannya dalam insiden jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines J2-8243. Dia pun menyerukan Moskow menghukum mereka yang bertanggung jawab atas kerusakan fatal pada pesawat tersebut.

Sebelumnya Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan permintaan maaf kepada Ilham Aliyev atas insiden jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines J2-8243. Hal itu karena peristiwa nahas tersebut terjadi di wilayah udara Rusia. 

Putin mengucapkan permohonan maaf ketika melakukan pembicaraan via telepon dengan Aliyev pada Sabtu (28/12/2024). "(Presiden) Vladimir Putin meminta maaf atas insiden tragis yang terjadi di wilayah udara Rusia dan sekali lagi menyampaikan belasungkawa yang dalam dan tulus kepada keluarga korban serta berharap pemulihan yang cepat bagi yang terluka," kata Kremlin keterangannya.

Dalam sambungan telepon tersebut, Putin turut menyampaikan bahwa pertahanan udara Rusia aktif ketika pesawat Azerbaijan Airlines J2-8243 mencoba mendarat di Grozny sebelum jatuh. “Selama waktu ini, Grozny, (kota) Mozdok, dan Vladikavkaz diserang oleh pesawat tempur Ukraina dan pertahanan udara Rusia menangkis serangan ini,” kata Kremlin kepada Aliyev.

Namun Kremlin tak memberikan tanggapan soal adanya spekulasi atau dugaan bahwa pesawat Azerbaijan Airlines J2-8243 jatuh akibat terhantam sistem pertahanan udara Rusia. Kremlin hanya menyampaikan bahwa Rusia dan Azerbaijan telah membahas pertanyaan-pertanyaan terkait insiden tersebut secara terperinci. Selain dengan Azerbaijan, Rusia, kata Kremlin, juga menjalin koordinasi erat dengan Kazakhstan dan meminta negara tersebut melakukan penyelidikan objektif dan transparan atas peristiwa jatuhnya Azerbaijan Airlines J2-8243.

Pesawat Azerbaijan Airlines J2-8243 jatuh di dekat kota Aktau, Kazakhstan, di pantai Laut Kaspia, pada Rabu (25/12/2024). Pesawat yang mengangkut 67 orang, termasuk awak, terbang dari ibu kota Azerbaijan, Baku, dengan tujuan Grozny, Chechnya. Menurut otoritas Kazakhstan, sebanyak 38 orang tewas dalam insiden tersebut. Sementara 29 lainnya berhasil selamat. Merespons kecelakaan itu, Azerbaijan menetapkan hari Kamis (26/12/2024) sebagai hari berkabung nasional.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
سَيَقُوْلُ الْمُخَلَّفُوْنَ اِذَا انْطَلَقْتُمْ اِلٰى مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوْهَا ذَرُوْنَا نَتَّبِعْكُمْ ۚ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّبَدِّلُوْا كَلٰمَ اللّٰهِ ۗ قُلْ لَّنْ تَتَّبِعُوْنَا كَذٰلِكُمْ قَالَ اللّٰهُ مِنْ قَبْلُ ۖفَسَيَقُوْلُوْنَ بَلْ تَحْسُدُوْنَنَا ۗ بَلْ كَانُوْا لَا يَفْقَهُوْنَ اِلَّا قَلِيْلًا
Apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan, orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata, “Biarkanlah kami mengikuti kamu.” Mereka hendak mengubah janji Allah. Katakanlah, “Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami. Demikianlah yang telah ditetapkan Allah sejak semula.” Maka mereka akan berkata, “Sebenarnya kamu dengki kepada kami.” Padahal mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.

(QS. Al-Fath ayat 15)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement