Senin 30 Dec 2024 07:25 WIB

Israel Kembali Serang Tiga Rumah Sakit di Gaza

Penyerangan di RS Al-Wafaa menewaskan tujuh pasien.

Warga Palestina membawa barang-barang mereka saat meninggalkan rumah sakit al-Ahli, yang mereka gunakan sebagai tempat berlindung, di Kota Gaza, Rabu,  (18/10/2023).
Foto: AP Photo/Abed Khaled
Warga Palestina membawa barang-barang mereka saat meninggalkan rumah sakit al-Ahli, yang mereka gunakan sebagai tempat berlindung, di Kota Gaza, Rabu, (18/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Dua hari setelah membakar Rumah Sakit Kamal Adwan, Israel kembali menyerang tiga rumah sakit di Gaza. Penyerangan terhadap rumah sakit ini menimbulkan korban jiwa.

Pada Ahad,  artileri Israel menargetkan rumah sakit Al -Ma'moudani dan Al-Wafaa di Kota Gaza. Rumah Sakit Al-Awda juga mengumumkan bahwa tembakan artileri berat menargetkan lingkungan sekitarnya di daerah Tal al-Zaatar di Jalur Gaza utara.

Baca Juga

Berbagai video yang beredar online, menunjukkan bahwa militer Israel kembali menyerang Rumah Sakit Arab al-Ahli di Kota Gaza. Aljazirah menyatakan sudah menverifikasi video-video tersebut.

Lantai atas fasilitas kesehatan, yang juga dikenal sebagai Rumah Sakit Baptist itu, terkena tembakan artileri. Rumah sakit tersebut berada di lingkungan Zeitoun di Gaza utara yang telah berulang kali dikepung oleh angkatan darat dan udara Israel.

Setelah menyerang Rumah Sakit Ahli di Kota Gaza, militer Israel menyerang Rumah Sakit al-Wafaa di bagian barat wilayah yang sama. Serangan militer Israel di lantai atas rumah sakit itu dilaporkan menewaskan sedikitnya tujuh orang dan melukai lainnya, beberapa di antaranya kritis, menurut pertahanan sipil Gaza.

Merujuk Aljazirah, tujuh warga Palestina yang syahid di RS al-Wafaa jelas merupakan pasien karena rumah sakit tersebut merawat lansia. Dan setelah perang dimulai, pusat tersebut mulai menerima orang-orang dengan penyakit kronis dan berfungsi sebagai pusat rehabilitasi.

 

Semua ini terjadi ketika pasukan Israel secara sistematis menyerang berbagai rumah sakit di Jalur Gaza. Menurut Kementerian Kesehatan, setidaknya 33 rumah sakit tidak dapat beroperasi dalam 14 bulan terakhir.

Militer Israel mengklaim bahwa agen Hamas terkena serangan “di sebuah kompleks komando dan kontrol yang didirikan di sebuah gedung yang sebelumnya berfungsi sebagai Rumah Sakit al-Wafaa di wilayah Kota Gaza dan tidak lagi digunakan sebagai rumah sakit aktif”. Tentara penjajah  mengklaim target tersebut berafiliasi dengan unit Shujayea Hamas, tanpa memberikan bukti apa pun.

Sebelumnya, Israel menyerang Rumah Sakit Kamal Adwan di utara Gaza. Rekaman terbaru menunjukkan tentara Israel di dalam fasilitas itu, mengumpulkan semua file, dokumen dan informasi orang-orang yang dirawat di rumah sakit. Tentara penjajah juga membawa generator rumah sakit ke lokasi yang tidak diketahui.

Kamal Adwan adalah salah satu rumah sakit terakhir yang masih beroperasi di Gaza utara dan operasi dilakukan di sana. Persediaan medis sangat terbatas, namun para dokter sukarelawan berhasil membuat keajaiban dengan peralatan yang sangat sederhana.

Ini bukan pertama kalinya pasukan Israel melakukan hal ini terhadap sebuah rumah sakit di Gaza. Kami melihat Rumah Sakit Al-Shifa, di mana skenario persisnya terjadi, termasuk fakta bahwa direktur rumah sakit tersebut ditangkap. Hal serupa juga terjadi di Rumah Sakit Nasser di Gaza selatan dalam beberapa bulan terakhir.

Hamas menyerukan perlindungan internasional terhadap Rumah Sakit Gaza “Kami menuntut pengerahan pengamat PBB ke rumah sakit-rumah sakit di Gaza untuk membantah kebohongan dan tuduhan pendudukan [Israel] mengenai penggunaannya untuk tujuan militer.”

Mereka juga menyerukan kepada PBB dan lembaga-lembaga internasional untuk segera melakukan intervensi guna melindungi rumah sakit dan fasilitas medis yang tersisa di Gaza utara. “Penghancuran fasilitas medis secara sistematis oleh pendudukan [Israel] menempatkan tanggung jawab historis pada sistem internasional atas kegagalannya menghentikan perang pemusnahan ini.”

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
سَيَقُوْلُ الْمُخَلَّفُوْنَ اِذَا انْطَلَقْتُمْ اِلٰى مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوْهَا ذَرُوْنَا نَتَّبِعْكُمْ ۚ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّبَدِّلُوْا كَلٰمَ اللّٰهِ ۗ قُلْ لَّنْ تَتَّبِعُوْنَا كَذٰلِكُمْ قَالَ اللّٰهُ مِنْ قَبْلُ ۖفَسَيَقُوْلُوْنَ بَلْ تَحْسُدُوْنَنَا ۗ بَلْ كَانُوْا لَا يَفْقَهُوْنَ اِلَّا قَلِيْلًا
Apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan, orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata, “Biarkanlah kami mengikuti kamu.” Mereka hendak mengubah janji Allah. Katakanlah, “Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami. Demikianlah yang telah ditetapkan Allah sejak semula.” Maka mereka akan berkata, “Sebenarnya kamu dengki kepada kami.” Padahal mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.

(QS. Al-Fath ayat 15)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement