Senin 30 Dec 2024 09:14 WIB

Bogor Masih jadi Tujuan Favorit Wisatawan, Jumlah Kunjungan Selama 2024 Capai 6,3 Juta

Disparbud Kota Bogor belum menghitung data riil jumlah wisatawan di lokasi kuliner

Rep: Antara/ Red: Arie Lukihardianti
Kepadatan kendaraan  menuju Jalan Raya Puncak, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Kepadatan kendaraan menuju Jalan Raya Puncak, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Berbagai obyek wisata di Bogor, masih menjadi salah satu tempat favorit bagi wisatawan untuk berlinur. Hal ini, terlihat dari data yang ada di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor, Jawa Barat (Jabar) yang mencatat 6.394.031 wisatawan mengunjungi ‘kota hujan’ tersebut selama periode Januari-November 2024.

Menurut Kepala Disparbud Kota Bogor Iceu Pujiati, angka itu hampir mencapai target kunjungan wisatawan kota tersebut pada tahun ini yakni di angka 6,5 juta. Iceu pun optimis angka kunjungan wisatawan ke Kota Bogor akan memenuhi target dari masa libur Natal dan Tahun Baru 2025, dengan jumlah kekurangan 105.969 orang atau sekitar 1,63 persen. “Insya Allah kelihatannya akan melebihi target ya sampai dengan Desember ini,” ujar Iceu, Senin (30/12/2024).

Baca Juga

Terlebih, kata Iceu, Disparbud Kota Bogor belum menghitung data riil terhadap jumlah wisatawan yang mengunjungi area kuliner seperti Kawasan Pecinan Suryakencana. Sebab, kawasan kuliner berbeda dengan hotel dan restoran yang memiliki data riil angka kunjungan, dan kemudian disampaikan ke Disparbud Kota Bogor.

“Tapi untuk para wisatawan yang datang ke Surken untuk kulineran itu belum terdata. Ini yang harus kami coba evaluasi, bagaimana cara mendata tempat-tempat kuliner yang ada di Surken atau tempat-tempat titik-titik kuliner lainnya,” kata Iceu.

Di samping itu, kata Iceu, kunjungan wisatawan ke Kota Bogor masih didominasi oleh kategori Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions (MICE). Terutama kunjungan ke hotel-hotel. “Nah tantangan ke depan untuk MICE ini, mungkin karena ada kebijakan dari pemerintah pusat misalnya Ibu Kota Nusantara (IKN) akan dipindahkan sepertinya akan mempengaruhi,” katanya.

Oleh karena itu, Iceu mengatakan, Disparbud Kota Bogor terus berkomunikasi dengan para pelaku industri pariwisata di wilayahnya, agar tidak menjadikan MICE sebagai andalan utama. “Jadi strategi dari pengelola industri para wisata itu harus betul-betul kembali ke pure (murni) wisata-wisata. Tidak ke MICE lagi, agar tidak jadi nomor satu lah istilahnya,” katanya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement