Selasa 31 Dec 2024 14:08 WIB

Waskita Garap Lahan Kawasan Pusat Pemerintahan Baru Papua Selatan

Waskita kembali meraih kontrak baru senilai Rp 109,6 miliar.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Kantor PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
Foto: Waskita Karya
Kantor PT Waskita Karya (Persero) Tbk.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Waskita Karya (Persero) Tbk kembali meraih kontrak baru senilai Rp 109,6 miliar berupa pembangunan Land Development Kawasan Pusat Pemerintahan Otonomi Baru Papua Selatan. Direktur Operasi I Waskita Karya Ari Asmoko mengatakan proyek yang terletak di Kabupaten Merauke, Papua Selatan itu akan diselesaikan selama 240 hari kalender dan waktu pemeliharaannya selama 180 hari.

"Pembangunan proyek ini bertujuan mempersiapkan lahan untuk pembangunan Kawasan Pusat Pemerintahan Daerah Otonomi Baru Papua Selatan. Maka kami akan memastikan lahan siap dibangun," ujar Ari dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (30/12/2024).

Baca Juga

Nantinya, kata Ari, lingkup pekerjaan Perseroan meliputi pekerjaan persiapan, penyiapan kelengkapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK), pekerjaan tanah, serta pengerjaan Multi Utility Tunnel (MUT) Jaringan Air Bersih. Ari menyebutkan pekerjaan persiapan mencakup pembuatan site management, barak kerja, gudang, penyediaan listrik, dan air kerja.

"Kami juga membuat rencana kerja pelaksanaan yang terdiri dari pemahaman dokumen, sistem manajemen keselamatan konstruksi, dan jalur koordinasi. Disusun pula strategi perizinan dan pelaksanaan, lintasan kritis pekerjaan, serta sistem manajemen proyek," ucap Ari.

Dalam mengerjakan proyek ini, lanjutnya, perseroan memastikan penerapan prinsip dasar proses konstruksi. Prinsip tersebut meliputi tepat SMKK, waktu, biaya administrasi, juga manfaat.

"Sebagai BUMN Konstruksi yang sudah berpengalaman hampir 64 tahun mengerjakan berbagai proyek infrastruktur, kami berkomitmen terus berinovasi dalam mengerjakan proyek. Salah satunya mengimplementasikan konsep Work Breakdown Structure (WBS) pada Pembangunan Land Development Kawasan Pusat Pemerintahan Otonomi Baru Papua Selatan," lanjut Ari.

Ari menyebutkan, keuntungan WBS di antaranya membuat pekerjaan lebih sistematis dan efisien. Lalu sebagai mitigasi untuk mengatasi keterlambatan.

Berikutnya, lanjut dia, prioritas pekerjaan dapat termitigasi di awal. Kemudian pemenuhan tepat SMKK, mutu, biaya, waktu, administrasi, dan manfaat.

"Proyek ini dikerjakan oleh Kerja Sama Operasi (KSO) Waskita-Pusaka. Waskita Karya sebelumnya juga mendapat kontrak baru mengerjakan Gedung Kantor Gubernur Papua Selatan Senilai Rp 215 Miliar," kata Ari.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement