Selasa 31 Dec 2024 19:33 WIB

Gaza: Rahasia Strategi Brigade Al-Qassam, Kendali Hamas, dan Frustasi Militer Israel

Meski banyak warga Palestina wafat, Israel tetap gagal menguasai Gaza.

Rep: Fitriyan Zamzami/ Red: Erdy Nasrul
Tentara Israel mengevakuasi prajurit yang terluka di Jalur Gaza akibat diserang Hamas Palestina.
Foto: IDF
Tentara Israel mengevakuasi prajurit yang terluka di Jalur Gaza akibat diserang Hamas Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Meski sudah mewafatkan sejumlah petinggi Hamas, seperti Ismail Haniyeh dan Yahya Sinwar, militer penjajah Israel hingga saat ini gagal menguasai Gaza.

Militer zionis sudah mengerahkan berbagai pesawat tempur, dari F-16 hingga yang paling mutakhir F-35 Lockhead Martin buatan negara tempat zionis mengadu, Amerika Serikat. Sudah menewaskan 45 ribu jiwa, termasuk bayi dan warga sipil. Tapi sekali lagi, tetap saja negara yang kini dipimpin Benjamin Netanyahu itu harus mengakui kehebatan Hamas beserta sayap militernya Brigade Izzuddin al-Qassam.

Baca Juga

Yedioth Ahronoth, surat kabar Israel mengabarkan setahun sudah operasi militer Israel di Palestina, baik itu Tepi Barat maupun Gaza. Bahkan melebar ke Lebanon, Suriah, dan Iran. Namun mereka belum juga berhasil menetralisir perlawanan Palestina. Bahkan kini, harakatul muqawwamah al islamiyah alias Hamas semakin menunjukkan pengaruhnya sehingga terus mengendalikan area Gaza seperti Al-Mawasi, Al-Nuseirat, dan Deir Al-Balah.

Media massa tersebut mengakui pasukan Hamas yang selalu membuat kejutan sehingga mematahkan pasukan IDF. Militer Israel menghabisi berbagai area sipil yang disangka menjadi tempat persembunyian Hamas, seperti rumah sakit, sekolah, kamp pengungsian. Banyak tempat semacam itu dibombardir. Tapi sel Hamas tetap menggencarkan perlawanan.

Apa rahasia strategi Hamas, khususnya sayap militer mereka Brigade al-Qassam?

Pada tahun 2009, relawan asal Indonesia, alm Jose Rizal Jurnalis menceritakan pengalamannya menjadi dokter di Gaza. Ketika berkhidmah di sana. Orang terkena bom selalu datang ke rumah sakit. Jose melakukan tindakan medis yang krusial untuk mengantisipasi luka yang semakin parah.

Namun demikian, di saat penuh duka dan lara seperti itu, Jose menyaksikan warga Gaza selalu optimis menggantungkan harapannya kepada Allah. Meski wajah mereka basah dengan keringat dan air mata, mereka tetap bermunajat memohon yang terbaik untuk kehidupan dan masa depan mereka.

photo
Tentara Israel di atas tank. - (AP Photo/Matias Delacroix)

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement