REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahun 2024 sudah berlalu. Kini kita melangkah ke tahun baru 2025. Untuk meraih kesuksesan di tahun baru, tentu harus didukung oleh teman-teman yang baik, bukan teman toxic.
Islam menganjurkan penganutnya untuk hati-hati dalam berteman. Islam telah memberikan tuntunan tentang bagaimana seorang Muslim dalam menjalin pertemanan sehingga mengantarkan dirinya serta orang-orang disekitarnya senantiasa berbuat kebaikan di jalan Allah dan mencegah dari segala kemaksiatan.
Maka hindarilah berteman dengan orang toxic. Mereka adalah orang-orang yang suka menyebarluaskan rahasia, suka terhadap maksiat dan tak peduli terhadap amal-amal yang mendekatkan pada Allah. Maka sekiranya tidak mampu untuk mendakwahinya ke jalan lurus lebih baik menjauhinya agar tidak terpapar prilaku dan kebiasaan buruknya.
يَا عَلِيُّ، بِئْسَ الصَّدِيْقُ الَّذِيْ يُقَصِّرُ فِيْ صَدِيْقِهِ وَيُفْشِيْ سِرَّهُ
Artinya: Wahai Ali seburuk-buruknya teman itu adalah orang yang teledor terhadap temannya dan menyebar luaskan rahasia temannya. (Lihat kitab Wasiyatul Mustofa, kitab berisi wasiat-wasiat Rasulullah kepada Ali bin Abi Thalib yang disusun Syekh Abdul Wahab bin Ahmad bin Ali bin Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Musa Asy Syarani Al Anshari Asy Syafi'i Asy Syadzili Al Mishri atau dikenal sebagai Imam Asy Syarani).
Maksud teledor dalam pengertian di atas adalah sosok teman yang tidak memperdulikan temannya baik dari sisi lahiriyah maupun batiniyah. Dari sisi lahiriyah misalnya ia tak memperdulikan kendati temannya kekurangan bahkan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari dan lain sebagainya. Sedangkan dari sisi batiniyah misalnya ia tak memperdulikan temannya ketika terjerumus dalam perbuatan maksiat atau dosa, bahkan ia sama sekali tidak pernah mengajak temannya agar semakin menjadi pribadi yang baik. Selain itu disebutkan juga teman yang buruk adalah yang suka menyebar rahasia, menyebar aib, bergosip tentang temannya.