Rabu 01 Jan 2025 21:05 WIB

Erick Thohir Minta Waktu Tempuh Kereta Bandara Dipercepat

Erick ingin penumpang kereta bandara naik dari 1,5 juta menjadi 10 juta per tahun.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (kedua kanan) mendengarkan penjelasan dari Direktur Utama Angkasa Pura Indonesia (API) Faik Fahmi (kiri) terkait progres pembangunan Terminal Khusus Umroh di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (1/1/2025). Terminal khusus umroh yang mampu menampung 5.000 jamaah pergi dan datang itu rencananya akan mulai dioperasikan pada akhir Januari 2025.
Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (kedua kanan) mendengarkan penjelasan dari Direktur Utama Angkasa Pura Indonesia (API) Faik Fahmi (kiri) terkait progres pembangunan Terminal Khusus Umroh di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (1/1/2025). Terminal khusus umroh yang mampu menampung 5.000 jamaah pergi dan datang itu rencananya akan mulai dioperasikan pada akhir Januari 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta waktu tempuh kereta bandara dapat dipercepat agar dapat menjadi pilihan utama transportasi publik. Ini disampaikan Erick seusai menjajal kereta bandara dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta menuju Stasiun BNI City, Jakarta, Rabu (1/1/2024).

Erick meminta agar waktu tempuh selama 50 menit dapat dipersingkat demi meningkatkan efisiensi layanan.

Baca Juga

"Kita sedang berhitung apakah waktu tempuh bisa dipersingkat menjadi 40 menit atau bahkan 35 menit. Konektivitas antara bandara dan pusat kota harus benar-benar terintegrasi agar layanan ini menjadi pilihan utama masyarakat," ujar Erick dalam keterangan di Jakarta, Rabu.

Erick optimistis rencana ini dapat terealisasi dalam waktu enam bulan ke depan. Erick menilai hal ini bentuk komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas transportasi publik yang mendukung efisiensi dan kenyamanan penumpang.

"Saya rasa enam bulan cukup untuk merealisasikan rencana ini. Nanti, enam bulan lagi akan kita evaluasi dan tagih progresnya," ujarnya.

Kementerian BUMN terus berupaya meningkatkan aksesibilitas dan kenyamanan transportasi publik bagi penumpang Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Erick mendorong PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan Holding BUMN aviasi dan pariwisata, InJourney, untuk bersinergi dalam meningkatkan pelayanan kereta bandara sebagai moda transportasi yang efektif dan efisien menuju pusat Kota Jakarta.

"Tadi ada kesepakatan antara KAI dan InJourney Airports untuk memaksimalkan konektivitas dari Terminal Bandara Internasional Soekarno-Hatta melalui kereta bandara. Harapannya, layanan ini bisa melayani 10 juta penumpang per tahun, atau sekitar 20 persen dari total penumpang bandara yang mencapai 56 juta per tahun," kata Erick.

Erick menyampaikan layanan kereta bandara saat ini baru melayani sekitar 1,5 juta penumpang per tahun. Dengan peningkatan kapasitas ini, Erick berharap solusi tersebut tidak hanya mempermudah mobilitas penumpang pesawat tetapi juga membantu mengurangi kemacetan lalu lintas di area sekitar bandara dan jalan tol.

Menurut Erick, peningkatan kapasitas dapat membawa dampak yang besar. Selain memberikan kenyamanan bagi penumpang, beban trafik di sekitar bandara dan jalan tol yang selama ini sering macet total juga dinilai bisa berkurang.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Erick Thohir (@erickthohir)

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement