Rabu 01 Jan 2025 21:19 WIB

Para Nabi Bagaikan Satu Keluarga yang Menyatu, Begini Penjelasan Alquran

Para nabi adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan

Para nabi adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan
Foto: www.freepik.com
Para nabi adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Nabi Muhammad SAW memberikan gambaran yang jelas tentang penghormatan dan penghargaan kepada semua nabi yang mendahuluinya, termasuk Ibrahim, Musa, dan Isa alaihimussalam.

Sungguh, Allah SWT mewahyukan kepadanya bahwa siapa pun yang mengingkari atau meremehkan salah satu dari mereka bukanlah seorang Muslim, semua nabi adalah saudara yang memiliki tujuan yang sama yaitu mengajak manusia untuk menyembah Allah semata tanpa sekutu.

Baca Juga

Nabi Muhammad SAW berbicara dengan penuh kasih sayang kepada sesama nabi dan rasul, seperti menggambarkan salah satu dari mereka sebagai "hamba yang baik" atau "saudaraku", mengarahkan umatnya untuk menghormati dan memuliakan mereka, melarang mereka untuk lebih mengutamakannya daripada yang lain, dan di atas segalanya.

Apa yang kita dapati dalam Alquran yang Allah wahyukan kepadanya tentang para nabi dan rasul, memuji mereka dan memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk meneladani mereka, menekankan makna yang agung: persaudaraan para nabi, dan kehebatan penghargaan, penghormatan, dan pujian umat yang datang kemudian kepada umat yang terdahulu.

Bahkan, Allah SWT menjadikan kisah-kisah para nabi terdahulu sebagai pelipur lara dan kesusahan yang diderita oleh Nabi Muhammad SAW dalam dakwahnya, serta rasa sakit dan penderitaan umat yang datang kemudian.

أُولَٰئِكَ الَّذِينَ هَدَى اللَّهُ ۖ فَبِهُدَاهُمُ اقْتَدِهْ ۗ قُلْ لَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْرًا ۖ إِنْ هُوَ إِلَّا ذِكْرَىٰ لِلْعَالَمِينَ

“Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk mereka. Katakanlah: "Aku tidak meminta upah kepadamu dalam menyampaikan (Alquran)". Alquran itu tidak lain hanyalah peringatan untuk seluruh umat.

Dalam ayat lain, Allah SWT berfirman:

آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ ۚ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ

“Rasul telah beriman kepada Alquran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat". (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali."

BACA JUGA: Mengejutkan, Al-Julani Sebut Hayat Tahrir Al-Sham Suriah tak akan Perang Lawan Israel

Salah satu isyarat jelas penghormatan ini, terdapat satu surat Alquran yang dinamakan dengan al-Anbiya dengan menyebutkan sejumlah besar dari mereka, dan menyebutkan sifat-sifat dan atribut-atribut mereka yang agung, Allah SWT menutup surat ini dengan ayat:

فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَوَهَبْنَا لَهُ يَحْيَىٰ وَأَصْلَحْنَا لَهُ زَوْجَهُ ۚ إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا ۖ وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement