REPUBLIKA.CO.ID, NEW ORLEANS -- Seorang pria berusia 42 tahun yang ikut tewas dalam penabrakan mobil truk di Bourbon Street, New Orleans, Amerika Serikat pada malam tahun baru 2025 diyakini penegak hukum sebagai pelaku pembunuhan massal tersebut.
Shamsud-Din Jabbar dilaporkan merupakan mantan agen real estate dan warga negara AS dari Texas yang pernah bertugas di militer, menurut catatan.Banyak detail tentang masa tinggal Shamsud-Din Jabbar di Texas, hubungannya dengan New Orleans, dan afiliasinya dengan kelompok ekstremis yang belum jelas, ungkap laman berita lokal www.nola.com.
Truk pikap yang menurut pihak berwenang ditabrak Jabbar ke kerumunan di Bourbon Street pada Rabu dini hari, menewaskan sedikitnya 10 orang dan melukai puluhan lainnya. Truk tersebut memiliki bendera ISIS di dalamnya. Penegak hukum belum mengonfirmasi adanya hubungan resmi antara ISIS dengan peristiwa tersebut hingga Rabu siang.
Penegak hukum juga yakin Jabbar memiliki kaki tangan, meskipun mereka belum mengidentifikasi siapa pun secara publik."Kami tidak percaya Jabbar sepenuhnya bertanggung jawab," kata Alethea Duncan, Asisten Agen Khusus FBI New Orleans yang Bertanggung Jawab dalam sebuah konferensi pers.
Ayah mertua Jabbar dari pernikahannya baru-baru ini di Texas, Lawrence Kuykendall, mengatakan melalui telepon pada Rabu, keluarganya belum berbicara dengan Jabbar baru-baru ini. Dia mengatakan belum dihubungi oleh penegak hukum dan menolak untuk berbicara lebih lanjut."Saya tidak ingin mempercayai ini," kata Kuykendall.