REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA — Satuan Tugas (Satgas) Operasi Damai Cartenz 2024 mencatat angka korban jiwa terkait konflik bersenjata di seluruh wilayah Papua mencapai 46 orang. Sementara jumlah korban luka tercatat sebanyak 31 orang.
Selain itu kerugian materil berupa pengerusakan fasilitas-fasilitas umum akibat konflik bersenjata dengan kelompok kriminal bersenjata berjumlah 21 unit. Kepala Operasi Damai Cartenz Brigadir Jenderal (Brigjen) Faizal Ramadhan seluruh angka tersebut merupakan catatan sepanjang Januari sampai Desember 2024 selama operasi bersenjata, dan penegakan hukum terhadap kelompok separatis di Papua.
Faizal menerangkan, angka korban jiwa berjumlah 46 orang tersebut, termasuk di antaranya adalah 10 prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan delapan personel Polri. Sedangkan korban masyarakat sipil, paling banyak 28 orang.
“Dalam Operasi Damai Cartenz 2024 di Papua, juga terdapat korban luka-luka baik dari personel TNI berjumlah 16 orang, dan personel Polri berjumlah tiga orang, dan masyarakat sipil berjumlah 12 orang,” kata Brigjen Faizal dalam siaran pers yang diterima wartawan di Jakarta, pada Kamis (2/1/2025).
Operasi Damai Cartenz juga mencatat jumlah bangunan-bangunan umum yang menjadi korban. “Terdapat tujuh bangunan sekolah yang dibakar oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB),” kata Brigjen Faizal.
Di antaranya, satu unit PAUD, tiga unit Sekolah Dasar (SD), dua unit Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan satu unit Sekolah Menengah Atas (SMA). “Juga terdapat 14 bangunan-bangunan fasilitas umum lainnya yang dibakar oleh KKB,” kata Brigjen Faizal.
Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz Komisaris Besar (Kombes) Bayu Suseno menambahkan selama operasi dan penegakan hukum di Papua juga mencatatkan korban jiwa dari kelompok separatis.
“Satgas Operasi Damai Cartenz 2024 juga berhasil melakukan penindakan terhadap KKB dengan menewaskan sebanyak 27 orang. Dan 11 anggota KKB lainnya luka-luka,” kata Kombes Bayu.
Catatan tersebut dikatakan Kombes Bayu sebagai bagian dari keberhasilan Operasi Damai Cartenz sepanjang 2024. Dari rangkaian operasi sepanjang tahun lalu, Satgas Damai Cartenz juga berhasil menguasai sebanyak 35 markas kelompok separatis bersenjata, dan mengamankan 12 pucuk senjata api, serta 788 amunisi, juga 227 senjata tajam.
Operasi Damai Cartenz juga turut mengamankan 227 senjata tajam, dan 85 alat komunikasi, serta delapan buah magasin, dan empat barang bukti tindakan kriminal kelompok bersenjata. Menurut Bayu, dalam aksi penegakan hukum, Operasi Damai Cartenz di Papua juga berhasil melakukan penindakan hukum terhadap 98 anggota kelompok separatis, dan membawa 15 anggota separatis ke pengadilan.
“Keberhasilan Operasi Damai Cartenz 2024 adalah bukti nyata bahwa kerja sama dan komitmen yang kuat untuk menjaga keamanan, dan kedamaian di Papua dapat terwujud,” ujar Bayu.
Operasi Damai Cartenz 2024 merupakan operasi khusus penindakan dan penegakan hukum di Papua. Satgas tersebut dibentuk khusus untuk penanganan situasi keamanan di Papua dengan menjadikan kelompok separatis sebagai target operasi.
Sepanjang 2024 menurut rilis resmi Satgas Damai Cartenz terjadi sebanyak 203 kali aksi separatis bersenjata di sembilan wilayah operasi. Satgas Damai Cartenz 2024 berakhir tugasnya tutup tahun lalu. Namun keberadaan satgas tersebut tetap dipertahankan untuk keamanan di Papua.