Kamis 02 Jan 2025 21:40 WIB

Garuda dan Pelita Air Tambah Pesawat, Citilink Fokus Restorasi

Garuda Indonesia membuka berbagai opsi terkait daftar produsen pesawat.

Rep: Muhammad Nursyamsi / Red: Satria K Yudha
Pekerja membongkar muat kargo dari pesawat Garuda Indonesia setibanya di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM), Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Sabtu (22/5/2021).
Foto: Antara/Ampelsa
Pekerja membongkar muat kargo dari pesawat Garuda Indonesia setibanya di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM), Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Sabtu (22/5/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah maskapai pelat merah berencana menambah jumlah armada pesawat pada tahun ini. Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani menargetkan Garuda Indonesia dapat menambah 20 armada pesawat untuk 2025.  

Wamildan belum dapat memastikan merek pesawat yang hendak didatangkan Garuda Indonesia. Wamildan menyampaikan industri penerbangan global saat ini tengah mengalami tantangan akan ketersediaan mendatangkan pesawat baru maupun bekas. 

Baca Juga

"Tentunya tetap akan kita sampaikan ke teman-teman media, tidak ada yang ditutupi, Jadi di Januari ini kita kedatangan dua pesawat lagi, Boeing dan di Februari nanti kita operasikan satu lagi tambahan (Boeing) 737," ujar Wamildan usai rapat dengan Menteri BUMN Erick Thohir di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/1/2024).

Wamildan menyampaikan Garuda Indonesia membuka berbagai opsi terkait daftar produsen pesawat. Salah satunya pesawat komersial dari Cina, yakni Commercial Aircraft Corp of China Ltd. (Comac).

"Sampai sekarang itu masih menjadi kajian kami. Kalau komunikasi sudah dimulai, tetapi kalau sampai betul-betul pesawatnya kita operasikan itu masih prosesnya panjang sekali," ucap Wamildan. 

Wamildan menyampaikan Garuda Indonesia akan berupaya menambah jumlah pesawat dalam memenuhi permintaan masyarakat. Wamildan mengatakan penambahan armada sangat berdampak terhadap upaya perusahaan menjangkau lebih banyak rute penerbangan di Tanah Air. 

"Harapannya nanti total sampai 2025 kita bisa mencapai 20 pesawat. Saat ini kalau bicara rute kita itu sudah banyak, yang kurang pesawatnya. Hal ini jadi prioritas utama kami," kata Wamildan. 

Direktur Utama Pelita Air Dendy Kurniawan menyampaikan Pelita Air saat ini mengoperasikan 12 pesawat. Dendy mengatakan Pelita Air juga akan menambah jumlah armada pesawat untuk tahun ini.   "Tahun ini sudah pasti, tinggal tunggu datang itu tambahan enam pesawat lagi, jadi total ada 18 pesawat yang kita operasikan di 2025," ujar Dendy. 

Dendy mengatakan seluruh pesawat yang dioperasikan Pelita Air merupakan pabrikan dari Airbus. Selain itu, Dendy menyampaikan Pelita Air juga masih membuka opsi untuk menambah jumlah pesawat. "Kami terus menambah pesawat juga, kami sedang cari yang wide body, dua pesawatnya untuk bisa mendukung Garuda juga pada saat haji dan umrah," ucap Dendy. 

Berbeda dengan Garuda Indonesia dan Pelita Air, Direktur Utama Citilink Dewa Rai menyampaikan Citilink tidak akan menambah jumlah armada pesawat untuk tahun ini. Dewa mengatakan Citilink tengah berfokus melakukan restorasi terhadap sejumlah armada pesawat. 

"Kita fokus kepada restorasi pesawat kita yang saat ini yang masih unserviceable," ujar Dewa. 

Dewa menyampaikan Citilink memiliki atau menyewa sekitar 56 pesawat dengan dua tipe yakni Airbus A320 dan ATR 72. Dewa mengatakan 19 armada pesawat yang tengah menjalani proses perawatan sebanyak 19 pesawat. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement