Jumat 03 Jan 2025 12:15 WIB

Waspada Propaganda, Israel Bakal Jorjoran Sewa Buzzer

Kampanye pro-Israel bakal digencarkan di media sosial.

 Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina beraksi di depan Gedung Kedubes AS Jakarta, Jumat (29/11/2024). Israel akan jorjoran membungkam narasi pro-Palestina.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina beraksi di depan Gedung Kedubes AS Jakarta, Jumat (29/11/2024). Israel akan jorjoran membungkam narasi pro-Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Pemerintah Israel dilaporkan telah menyetujui tambahan anggaran propaganda sebesar 150 juta dolar pada 2025. Dana raksasa itu sebagian akan digunakan menggaungkan narasi Israel di media sosial.

Anggaran dalam jumlah besar itu bertujuan untuk mempengaruhi persepsi internasional mengenai perang mereka di Gaza, situs berita Middle East Monitor melaporkan pada Kamis. Situs web tersebut menunjukkan bahwa peningkatan dana sebesar 20 kali lipat ini dimaksudkan untuk memperkuat narasi Tel Aviv.

Baca Juga

Di antara narasi itu adalah menampilkan serangan brutal di Jalur Gaza di daerah sebagai hal yang dapat dibenarkan. Propaganda itu juga bertujuan membingkai Perlawanan Palestina sebagai “anti-Semit” dan menyamakannya dengan terorisme “Nazi”.

Middle East Monitor menambahkan bahwa keputusan tersebut juga berupaya untuk memperkuat retorika Islamofobia di negara-negara Eropa dengan menyamakan perjuangan Palestina dengan kelompok ekstremis seperti ISIS. Menurut situs berita tersebut, tujuan yang lebih luas dari upaya ini adalah untuk mengikis simpati internasional terhadap perjuangan Palestina dan meningkatkan dukungan terhadap kejahatan “Israel” di Gaza. 

Menteri Luar Negeri Israel Gideon Sa’ar, ketika membahas peningkatan anggaran, menyatakan bahwa “Upaya propaganda Israel dan perang kesadaran belum mendapatkan sumber daya dan alat yang penting dan menyelamatkan jiwa yang mereka perlukan selama beberapa dekade.”

“Saya bertekad untuk melakukan perubahan. Setiap syikal yang dialokasikan untuk tujuan ini adalah investasi, bukan pengeluaran, dan ini akan memperkuat Israel dan kedudukannya di dunia,” tegasnya. 

photo
Tumbangnya Narasi Israel - (Republika)

Komponen kunci propaganda Israel Propaganda Israel, yang sering disebut oleh para kritikus sebagai Hasbara, melibatkan upaya pemerintah Israel, kelompok advokasi, dan organisasi swasta untuk membentuk persepsi tentang "Israel", kebijakannya, dan tindakannya secara global. Kampanye-kampanye ini bertujuan untuk mempromosikan citra baik "Israel" dan mempengaruhi opini publik serta keputusan kebijakan di negara lain. 

Salah satu komponen utama propaganda Israel adalah menanggapi tuduhan mengenai perlakuan Israel terhadap warga Palestina, tindakan militer, atau kebijakan pemukiman dengan membingkainya sebagai tindakan defensif terhadap terorisme atau ancaman eksistensial. Propaganda Israel menggambarkan orang-orang Palestina atau para pengkritiknya sebagai orang yang bias, anti-Semit, atau sejalan dengan ideologi ekstremis, dan memantau serta mendiskreditkan organisasi atau individu yang kritis terhadap kebijakan Israel. 

Israel juga menggunakan kampanye media sosial untuk memperkuat narasi pro-Israel, sering kali menargetkan audiens muda, serta melatih "pejuang digital" atau aktivis akar rumput untuk mengadvokasi "Israel" secara online dan memanfaatkan kemitraan dengan influencer dan selebriti untuk mempromosikan citra srael. Mereka juga mendanai inisiatif seperti perjalanan jurnalis, mahasiswa, dan politisi ke “Israel” untuk menumbuhkan simpati terhadap perspektif mereka. Kritikus memperingatkan bahwa propaganda Israel mengalihkan perhatian dari apartheid, pendudukan, dan kekerasan yang sedang berlangsung di wilayah Palestina.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement