Jumat 03 Jan 2025 13:18 WIB

WIKA Raih Kontrak Baru Rp 19,96 Triliun, Perkuat Portofolio dan Implementasi ESG 

Implementasi ESG yang konsisten akan mendukung pembangunan berkelanjutan.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Satria K Yudha
Logo perusahaan konstruksi milik negara Wijaya Karya (Wika) ditampilkan di luar lokasi konstruksi di Jakarta, Indonesia, Rabu, 17 November 2021.
Foto: AP/Dita Alangkara
Logo perusahaan konstruksi milik negara Wijaya Karya (Wika) ditampilkan di luar lokasi konstruksi di Jakarta, Indonesia, Rabu, 17 November 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) berhasil mencatat kontrak baru senilai Rp 19,96 triliun hingga November 2024, meningkat 17,6 persen dibandingkan Oktober. Total kontrak berjalan WIKA kini mencapai Rp 64,37 triliun.  

Mayoritas kontrak baru berasal dari segmen infrastruktur dan gedung (37 persen), diikuti industri penunjang konstruksi (30 persen), EPCC (20 persen), dan properti (12 persen). WIKA saat ini mengerjakan 73 proyek, termasuk 39 Proyek Strategis Nasional dan 8 proyek di Ibu Kota Nusantara (IKN).  

Baca Juga

Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito menegaskan, strategi perusahaan mencakup peningkatan eksekusi proyek, diversifikasi portofolio, dan penerapan prinsip Environment, Social, and Governance (ESG) yang unggul. Langkah ini disebut menjadikan WIKA lebih kompetitif di industri konstruksi.  

Proyek-proyek baru, seperti EPC Coal Handling Train Loading System di Sumatra Selatan senilai Rp 1,8 triliun dan RDF Plant Rorotan, memperkuat posisi WIKA sebagai pemimpin sektor EPC. Proyek ini dirancang dengan skema pembayaran bulanan untuk mendukung keberlanjutan keuangan perusahaan.  

“Portofolio EPC yang terus berkembang, termasuk proyek pengolahan sampah RDF terbesar di dunia, semakin membuktikan kompetensi WIKA. Kami yakin implementasi ESG yang konsisten akan mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia,” ujar Agung BW dalam keterangannya, Jumat (3/1/2024).

Dengan dukungan hilirisasi dan industrialisasi yang menjadi prioritas pemerintah, WIKA optimistis dapat berkontribusi dalam menciptakan nilai tambah di dalam negeri dan mendukung visi pembangunan nasional.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement