Jumat 03 Jan 2025 14:15 WIB

Bupati Bedas Siap Bebaskan Puluhan Ribu Ijazah di 2025

Jumlah ijazah siswa kurang mampu yang dibebaskan sebanyak 8.305.

Bupati Bedas Dadang Supriatna menargetkan puluhan ribu ijazah yang tertahan di sekolah di Kabupaten Bandung dapat dibereskan pada tahun 2025.
Foto: Dok istimewa
Bupati Bedas Dadang Supriatna menargetkan puluhan ribu ijazah yang tertahan di sekolah di Kabupaten Bandung dapat dibereskan pada tahun 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bupati Bedas Dadang Supriatna menargetkan puluhan ribu ijazah yang tertahan di sekolah di Kabupaten Bandung dapat dibereskan pada tahun 2025. Kang DS sapaan akrab Dadang Supriatna mengatakan pihaknya sudah membagikan ijazah sebanyak tiga gelombang pada 2024. Jumlah ijazah siswa kurang mampu yang dibebaskan sebanyak 8.305.

"Tidak terasa sudah tiga segmen, sudah diserahkan secara gratis kepada para siswa siswi yang ijazahnya belum keterima. Kurang lebih sudah mencapai 8.305 lembar ijazah yang sudah dibagikan," ujar Kang DS kepada wartawan, Kamis (2/1/2025).

Baca Juga

Pada gelombang pertama,Kang DS mengungkapkan pihaknya membagikan 2.700 ijazah. Gelombang kedua sebanyak 1.100 ijazah, dan sedangkan gelombang ketiga, 4.505 ijazah.

Dirinya menegaskan bahwa pihaknya akan terus membantu menyelesaikan permasalahan ijazah yang tertahan. Jika ada siswa yang sudah tamat, tapi ijazahnya belum keterima dipersilakan untuk didaftarkan ke camat setempat.

"Saya siap membantu untuk menyelesaikan ijazah supaya bisa diterima oleh para siswa siswinya. Tidak boleh patah semangat, tetap semangat bagi siswa siswi yang belum menerima ijazah," ujar Kang DS.

Dadang bertekad terus berusaha menyelesaikan permasalahan tersebut hingga tuntas pada 2025. Dadang berpesan agar para siswa untuk tidak putus asa dengan masa depannya.

"Saya berharap tahun 2025 soal ijazah yang tertahan di sekolah ini bisa selesai berapa pun jumlahnya. Diperkirakan ijazah yang tertahan ini mencapai puluhan ribu totalnya," ujarnya.

Dirinya memberikan pesan kepada siswa agar jangan berputus asa dan harus terus semangat untuk berjuang. "Saya sendiri sangat merasakan perjalanan hidup yang begitu getir dan pahit. Nggak nyangka saya dari seorang tukang bata bisa jadi bupati," ucapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement