REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) masih menelaah lebih lanjut terkait wacana meliburkan siswa sekolah selama bulan Suci Ramadhan. Menurut dia, wacana ini masih belum menjadi keputusan pemerintah.
Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kemenag, Prof Nyayu Khodijah mengatakan, setelah dipelajari nantinya pihaknya akan mengumumkan kepada masyarakat.
"Masih kami pelajari pak, nanti segera saya kabari jika sudah ada keputusan," ujar Khodijah saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (3/1/2025).
Sementara itu, Pengamat Pendidikan Islam dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jejen Musfah mengusulkan kepada pemerintah agar meliburkan sekolah pada dua pekan terakhir Ramadhan saja.
"Dua minggu pertama masuk, dua pekan akhir libur untuk memberi kesempatan tradisi mudik," ucap Jejen saat dihubungi lebih lanjut.
Menurut dia, libur sekolah pada dua pekan terakhir Ramadhan tersebut nantinya juga dapat mengurangi kemacetan menjelang Perayaan Hari Raya Idul Fitri 2025.
"Agar tidak menumpuk di akhir Ramadhan. Ini juga terkait strategi mengatasi kemacetan parah menjelang lebaran," kata Jejen.
BACA JUG: Lokasi Makam Nabi Hud dan Jumlah Orang yang Tersisa dengannya Setelah Topan Besar
Sebelumnya, Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo HR Muhammad Syafi’i mengungkapkan adanya wacana libur sekolah selama bulan Ramadhan. Namun, pihaknya belum melakukan pembahasan soal itu.
"Bacaannya kayaknya ada, saya belum bahas itu,” ujar Romo Syafi'i kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (30/12/2024).