Jumat 03 Jan 2025 20:01 WIB

Soal Serangan Israel ke RS Gaza, Dewan Keamanan PBB akan Buat Sesi Darurat

PBB akan membahas khusus militer Israel serang rumah sakit di Gaza Palestina.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Erdy Nasrul
Warga menyaksikan kebakaran setelah serangan Israel menghantam area tenda di halaman rumah sakit Martir Al Aqsa di Deir al Balah, Jalur Gaza, Senin, 14 Oktober 2024.
Foto: AP Photo/Abdel Kareem Hana
Warga menyaksikan kebakaran setelah serangan Israel menghantam area tenda di halaman rumah sakit Martir Al Aqsa di Deir al Balah, Jalur Gaza, Senin, 14 Oktober 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) akan mengadakan sidang darurat pada Jumat, untuk membahas situasi yang memanas di Timur Tengah, terutama masalah Palestina, menurut Kantor Berita Palestina, WAFA.

Pertemuan tersebut, yang diminta oleh Aljazair, diadakan ketika negara tersebut mengambil alih kepresidenan Dewan pada Januari 2024.

Baca Juga

Sesi ini akan berfokus pada serangan Israel yang menargetkan fasilitas kesehatan di Gaza, termasuk serangan Israel baru-baru ini terhadap Rumah Sakit Al-Shahid Kamal Adwan di Gaza utara.

Dalam konferensi pers yang diadakan di markas besar PBB di New York pada Kamis (2/1/2025), Perwakilan Tetap Aljazair untuk PBB, Duta Besar Amar Bendjama, menekankan bahwa kepresidenan negaranya akan memprioritaskan beberapa masalah utama, dengan perjuangan Palestina di garis depan.

Bendjama juga mengumumkan rencana untuk mengadakan sidang terbuka mengenai Palestina pada tanggal 20 Januari, yang akan diselenggarakan pada tingkat menteri dan dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Aljazair Ahmed Attaf. Selain itu, Dewan juga akan mengadakan sesi khusus pada minggu ketiga bulan Januari untuk membahas Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).

“Kami berharap dapat mencapai konsensus dalam pertemuan ini untuk memastikan dukungan yang berkelanjutan bagi UNRWA dari Majelis Umum dan Dewan Keamanan,” kata Bendjama, dikutip dari laman Bernama, Jumat (3/1/2024)

“Bagi Aljazair, UNRWA tidak tergantikan dan harus terus memenuhi mandatnya,” ujar Bendjama.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement