Jumat 03 Jan 2025 19:42 WIB

Panja Biaya Haji DPR Minta Kemenag Bangun Rumah Sakit di Arab Saudi

Pembangunan rumah sakit itu juga bisa dibantu dari dana nilai manfaat haji.

Petugas haji Indonesia tengah bersama jamaah yang hendak disafariwukufkan.
Foto: republika
Petugas haji Indonesia tengah bersama jamaah yang hendak disafariwukufkan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Panitia Kerja (Panja) Biaya Haji Komisi VIII DPR RI Abdul Wachid meminta Kementerian Agama (Kemenag) untuk membangun rumah sakit di Arab Saudi yang dapat dimanfaatkan oleh jamaah haji asal Indonesia.

"Saya dengar ini dari Kementerian Agama mempunyai tanah yang ada di Jeddah. Tanah itu untuk apa pak? Itu mendingan tanah itu dijual pak untuk dibelikan lagi di sana untuk rumah sakit aja itu," kata Wachid dalam rapat Panja Biaya Haji bersama Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, dan Badan Penyelenggara Haji (BPH) di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (3/1/2025).

Baca Juga

Selain memanfaatkan tanah yang ada, Wachid menyampaikan pembangunan rumah sakit itu juga bisa dibantu dari dana nilai manfaat yang dikelola oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).

"Atau kalau beli nggak bisa, kontrak berapa tahun gitu, dibangun sekalian itu. Mendingan itu, dan nanti, kita ada BPKH nilai manfaat bisa kita membangun untuk tiap tahun berapa sambil nanti kita anggaran ke Kemenkes. Ini penting untuk umroh dan haji," ujarnya.

Menurut dia, pembangunan rumah sakit Indonesia di Arab Saudi itu bernilai penting bagi jamaah haji Indonesia karena selama ini mereka merasa kurang nyaman apabila harus dirawat di rumah sakit Arab Saudi. Ketidaknyamanan itu muncul di antaranya karena kesulitan berkomunikasi dengan petugas RS di Saudi.

"Karena terus terang, orang sakit itu tidak hanya obat ya, tidak hanya rumah sakitnya sendiri, pelayanan itu penting, tidak bisa komunikasi juga jamaah. Makanya, jamaah rata-rata yang sakit ditaruh di rumah sakit itu nggak mau. Tidak maunya kenapa? Ya bahasa Tarzan. Mereka itu nggak ngerti. Kalau kita punya rumah sakit sendiri, yang medisnya tenaga kita, perawatnya tenaga kita, semua tenaga kita, nyaman," kata dia.

Pada musim haji 2025, keberangkatan kelompok terbang (kloter) pertama calon jamaah haji Indonesia direncanakan berlangsung pada 2-16 Mei 2025.

"Kita insya Allah tanggal 2-16 Mei itu pemberangkatan jamaah haji gelombang I. Jadi tanggal 1, jamaah sudah masuk ke asrama dan pemberangkatan jamaah haji dari Makkah ke Arafah itu 4 Juni," kata Hilman Latief dalam Rapat Dengar Pendapat seputar Haji 2025 yang digelar oleh Panja Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 1446 Hijriyah/2025 Masehi Komisi VIII DPR, Kamis (2/1/2025).

Keberangkatan gelombang terakhir jamaah Indonesia menuju tanah suci pada 31 Mei 2025. Adapun puncak ibadah haji mulai digelar 5 Juni 2025.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement