REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumat dinihari menjadi kesempatan berharga bagi Houthi Yaman. Militer yang menguasai Teluk Aden itu meluncurkan rudal untuk membombardir Israel pada pukul 4:30 waktu setempat yang diarahkan ke negara zionis penjajah Palestina dan negara sekitarnya.
Serangan tersebut mengakibatkan sirene di negara Israel meraung-raung. Rudal itu tiba di wilayah udara Palestina yang dijajah Israel, memicu sirene di pemukiman kota besar, kota-kota yang diduduki, dan wilayah-wilayah yang diduduki. Wilayah tersebut termasuk Tel Aviv, al-Quds yang diduduki, Ramat Gan, Rishon LeZion, Petach Tikva, dan Beit Shemesh, di antara wilayah lainnya, sebagaimana diberitakan al Mayadeen.
Rekaman yang diambil dari kota Qalqilya di Tepi Barat menunjukkan rudal itu turun dengan cepat ke arah sasarannya sebelum meledak di kejauhan. Namun, belum ada laporan mengenai lokasi jatuhnya rudal secara langsung atau mengenai jatuhnya pecahan peluru.
Angkatan Bersenjata Yaman (YAF) telah menembakkan sejumlah rudal jarak jauh dan pesawat tak berawak ke sasaran-sasaran Israel dalam beberapa hari terakhir, sebagai kelanjutan dukungannya kepada rakyat Palestina dan sebagai tanggapan atas serangan Israel terhadap negara tersebut.
Di sisi lain, rezim Israel telah melancarkan sejumlah serangan terhadap infrastruktur sipil Yaman, dengan memfokuskan serangan udaranya pada bandara Sanaa, pelabuhan Hodeidah, serta fasilitas listrik dan energi. YAF juga telah mempertahankan diri dari agresi Amerika dan Inggris, dengan menjatuhkan pesawat nirawak yang sangat berharga dan terlibat dalam pertempuran laut yang telah menggagalkan atau meminimalkan dampak dari sejumlah serangan.
Hal ini terjadi saat rakyat Yaman terus menegaskan kembali komitmen mereka terhadap perjuangan Palestina dan bertekad untuk mengakhiri agresi Israel di Jalur Gaza dalam demonstrasi mingguan.