Jumat 03 Jan 2025 23:59 WIB

In Picture: Permukaan Air Tanah di Jakarta Terus Mengalami Penurunan

Penurunan permukaan air tanah di Jakarta mencapai 39 sentimeter per tahun.

Rep: Thoudy Badai/ Red: Edwin Dwi Putranto

Foto perbandingan kondisi Musala At-Taubah yang terendam air laut pada Januari 2023 (kiri) dan Januari 2025 (kanan) di kawasan pesisir Muara Baru, Jakarta Utara, Jumat (3/1/2024). Wijaya (30) salah satu warga kampung Muara Baru menuturkan, pasalnya pada sekitar tahun 2002, kondisi pemukimannya berbada sekitar 35 meter dari bibir pantai sebelum dibangun tanggul, Namun, setiap tahun kondisi air laut naik dan permukaan tanah mengalami penurunan. Wijaya mengaku khawatir terkait turunnya permukaan air tanah tersebut. Sementara menurut Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengatakan penurunan permukaan air tanah di Jakarta mencapai 39 sentimeter per tahun yang mana penyebab utamanya adalah penggunaan air tanah yang berlebihan. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Warga beraktivitas di kawasan pesisir Muara Baru, Jakarta Utara, Jumat (3/1/2024). Wijaya (30) salah satu warga kampung Muara Baru menuturkan, pasalnya pada sekitar tahun 2002, kondisi pemukimannya berbada sekitar 35 meter dari bibir pantai sebelum dibangun tanggul, Namun, setiap tahun kondisi air laut naik dan permukaan tanah mengalami penurunan. Wijaya mengaku khawatir terkait turunnya permukaan air tanah tersebut. Sementara menurut Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengatakan penurunan permukaan air tanah di Jakarta mencapai 39 sentimeter per tahun yang mana penyebab utamanya adalah penggunaan air tanah yang berlebihan. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Warga beraktivitas di kawasan pesisir Muara Baru, Jakarta Utara, Jumat (3/1/2024). Wijaya (30) salah satu warga kampung Muara Baru menuturkan, pasalnya pada sekitar tahun 2002, kondisi pemukimannya berbada sekitar 35 meter dari bibir pantai sebelum dibangun tanggul, Namun, setiap tahun kondisi air laut naik dan permukaan tanah mengalami penurunan. Wijaya mengaku khawatir terkait turunnya permukaan air tanah tersebut. Sementara menurut Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengatakan penurunan permukaan air tanah di Jakarta mencapai 39 sentimeter per tahun yang mana penyebab utamanya adalah penggunaan air tanah yang berlebihan. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Warga beraktivitas di kawasan pesisir Muara Baru, Jakarta Utara, Jumat (3/1/2024). Wijaya (30) salah satu warga kampung Muara Baru menuturkan, pasalnyaì pada sekitar tahun 2002, kondisi pemukimannya berbada sekitar 35 meter dari bibir pantai sebelum dibangun tanggul, Namun, setiap tahun kondisi air laut naik dan permukaan tanah mengalami penurunan. Wijaya mengaku khawatir terkait turunnya permukaan air tanah tersebut. Sementara menurut Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengatakan penurunan permukaan air tanah di Jakarta mencapai 39 sentimeter per tahun yang mana penyebab utamanya adalah penggunaan air tanah yang berlebihan. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Wijaya (30) berpose di sela-sela aktivitasnya di kawasan pesisir Muara Baru, Jakarta Utara, Jumat (3/1/2024). Wijaya (30) salah satu warga kampung Muara Baru menuturkan, pasalnya pada sekitar tahun 2002, kondisi pemukimannya berbada sekitar 35 meter dari bibir pantai sebelum dibangun tanggul, Namun, setiap tahun kondisi air laut naik dan permukaan tanah mengalami penurunan. Wijaya mengaku khawatir terkait turunnya permukaan air tanah tersebut. Sementara menurut Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengatakan penurunan permukaan air tanah di Jakarta mencapai 39 sentimeter per tahun yang mana penyebab utamanya adalah penggunaan air tanah yang berlebihan. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Air laut keluar dari tanggul yang retak di pesisir Muara Baru, Jakarta Utara, Jumat (3/1/2024). Wijaya (30) salah satu warga kampung Muara Baru menuturkan, pasalnya pada sekitar tahun 2002, kondisi pemukimannya berbada sekitar 35 meter dari bibir pantai sebelum dibangun tanggul, Namun, setiap tahun kondisi air laut naik dan permukaan tanah mengalami penurunan. Wijaya mengaku khawatir terkait turunnya permukaan air tanah tersebut. Sementara menurut Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengatakan penurunan permukaan air tanah di Jakarta mencapai 39 sentimeter per tahun yang mana penyebab utamanya adalah penggunaan air tanah yang berlebihan. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Warga beraktivitas di kawasan pesisir Muara Baru, Jakarta Utara, Jumat (3/1/2024). Wijaya (30) salah satu warga kampung Muara Baru menuturkan, pasalnya pada sekitar tahun 2002, kondisi pemukimannya berbada sekitar 35 meter dari bibir pantai sebelum dibangun tanggul, Namun, setiap tahun kondisi air laut naik dan permukaan tanah mengalami penurunan. Wijaya mengaku khawatir terkait turunnya permukaan air tanah tersebut. Sementara menurut Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengatakan penurunan permukaan air tanah di Jakarta mencapai 39 sentimeter per tahun yang mana penyebab utamanya adalah penggunaan air tanah yang berlebihan. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Warga beraktivitas di kawasan pesisir Muara Baru, Jakarta Utara, Jumat (3/1/2024). Wijaya (30) salah satu warga kampung Muara Baru menuturkan, pasalnya pada sekitar tahun 2002, kondisi pemukimannya berbada sekitar 35 meter dari bibir pantai sebelum dibangun tanggul, Namun, setiap tahun kondisi air laut naik dan permukaan tanah mengalami penurunan. Wijaya mengaku khawatir terkait turunnya permukaan air tanah tersebut. Sementara menurut Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengatakan penurunan permukaan air tanah di Jakarta mencapai 39 sentimeter per tahun yang mana penyebab utamanya adalah penggunaan air tanah yang berlebihan. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Warga beraktivitas di kawasan pesisir Muara Baru, Jakarta Utara, Jumat (3/1/2024). Wijaya (30) salah satu warga kampung Muara Baru menuturkan, pasalnya pada sekitar tahun 2002, kondisi pemukimannya berbada sekitar 35 meter dari bibir pantai sebelum dibangun tanggul, Namun, setiap tahun kondisi air laut naik dan permukaan tanah mengalami penurunan. Wijaya mengaku khawatir terkait turunnya permukaan air tanah tersebut. Sementara menurut Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengatakan penurunan permukaan air tanah di Jakarta mencapai 39 sentimeter per tahun yang mana penyebab utamanya adalah penggunaan air tanah yang berlebihan. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Warga beraktivitas di kawasan pesisir Muara Baru, Jakarta Utara, Jumat (3/1/2024). Wijaya (30) salah satu warga kampung Muara Baru menuturkan, pasalnya pada sekitar tahun 2002, kondisi pemukimannya berbada sekitar 35 meter dari bibir pantai sebelum dibangun tanggul, Namun, setiap tahun kondisi air laut naik dan permukaan tanah mengalami penurunan. Wijaya mengaku khawatir terkait turunnya permukaan air tanah tersebut. Sementara menurut Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengatakan penurunan permukaan air tanah di Jakarta mencapai 39 sentimeter per tahun yang mana penyebab utamanya adalah penggunaan air tanah yang berlebihan. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Warga beraktivitas di kawasan pesisir Muara Baru, Jakarta Utara, Jumat (3/1/2024). Wijaya (30) salah satu warga kampung Muara Baru menuturkan, pasalnya pada sekitar tahun 2002, kondisi pemukimannya berbada sekitar 35 meter dari bibir pantai sebelum dibangun tanggul, Namun, setiap tahun kondisi air laut naik dan permukaan tanah mengalami penurunan. Wijaya mengaku khawatir terkait turunnya permukaan air tanah tersebut. Sementara menurut Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengatakan penurunan permukaan air tanah di Jakarta mencapai 39 sentimeter per tahun yang mana penyebab utamanya adalah penggunaan air tanah yang berlebihan. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Warga beraktivitas di kawasan pesisir Muara Baru, Jakarta Utara, Jumat (3/1/2024). Wijaya (30) salah satu warga kampung Muara Baru menuturkan, pasalnya pada sekitar tahun 2002, kondisi pemukimannya berbada sekitar 35 meter dari bibir pantai sebelum dibangun tanggul, Namun, setiap tahun kondisi air laut naik dan permukaan tanah mengalami penurunan. Wijaya mengaku khawatir terkait turunnya permukaan air tanah tersebut. Sementara menurut Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengatakan penurunan permukaan air tanah di Jakarta mencapai 39 sentimeter per tahun yang mana penyebab utamanya adalah penggunaan air tanah yang berlebihan. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Foto perbandingan kondisi Musala At-Taubah yang terendam air laut pada Januari 2023 dan Januari 2025 di kawasan pesisir Muara Baru, Jakarta Utara, Jumat (3/1/2024).

Wijaya (30) salah satu warga kampung Muara Baru menuturkan, pasalnya pada sekitar tahun 2002, kondisi pemukimannya berbada sekitar 35 meter dari bibir pantai sebelum dibangun tanggul, Namun, setiap tahun kondisi air laut naik dan permukaan tanah mengalami penurunan.

Wijaya mengaku khawatir terkait turunnya permukaan air tanah tersebut. Sementara menurut Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengatakan penurunan permukaan air tanah di Jakarta mencapai 39 sentimeter per tahun yang mana penyebab utamanya adalah penggunaan air tanah yang berlebihan.

sumber : Republika
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement