Senin 06 Jan 2025 10:03 WIB

Cuaca Ekstrem Tambah Penderitaan Warga Palestina di Pengungsian

Presiden janjikan perdamaian Palestina di tahun baru.

Kerabat membawa jenazah korban yang meninggal dunia akibat serangan udara Israel ke sebuah rumah di kamp pengungsi Bureij, di kota Deir al-Balah, Gaza, Rabu (1/1/2025).
Foto: AP Photo/Abdel Kareem Hana
Kerabat membawa jenazah korban yang meninggal dunia akibat serangan udara Israel ke sebuah rumah di kamp pengungsi Bureij, di kota Deir al-Balah, Gaza, Rabu (1/1/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Hujan badai menambah penderitaan bagi pengungsi Palestina di Jalur Gaza di tengah serangan-serangan Israel, kata Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).

"Warga yang mengungsi sudah hidup dalam kondisi tidak layak akibat perang; kini mereka berjuang menghadapi hujan badai,” kata UNRWA dalam pernyataan pada Selasa.

Baca Juga

Badan itu mengatakan hujan telah membuat seratusan tenda pengungsi terendam banjir dan menimbulkan kerusakan parah di Khan Younis, Gaza selatan.

"Ada 500 keluarga yang masih tinggal di sepanjang pantai Gaza," kata UNRWA.

"Seharusnya bantuan kemanusiaan lebih banyak dan lebih sering datang ke Gaza untuk membantu warga agar tetap hangat di musim dingin ini."

Pasukan Israel terus melancarkan perang genosida di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 45.500 warga Palestina, meski Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata segera.

Pada November, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk pemimpin Israel Benjamin Netanyahu dan mantan menteri pertahanannya, Yoav Gallant, atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas perangnya di wilayah kantong Palestina itu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement