Senin 06 Jan 2025 07:41 WIB

Ada Fenomena 'Perigee', Sejumlah Wilayah Pesisir Terancam Diterjang Rob pada Tanggal Ini

Wilayah pesisir yang berpotensi menghadapi banjir rob tersebar di sejumlah provinsi.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Mas Alamil Huda
Warga bersama anjingnya berjalan menerobos banjir yang menggenangi kawasan Jalan Bumi Ayu, Sanur, Denpasar, Bali, Rabu (25/12/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Warga bersama anjingnya berjalan menerobos banjir yang menggenangi kawasan Jalan Bumi Ayu, Sanur, Denpasar, Bali, Rabu (25/12/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah kota dan kabupaten di wilayah pesisir Indonesia berpotensi menghadapi banjir rob pada periode 5-8 Januari 2025 dan 12-21 Januari 2025. Faktor pemicunya adalah fenomena 'Perigee' atau jarak terdekat bulan ke bumi.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan, adanya fenomena Perigee pada 7 Januari 2025 dan Bulan purnama pada 13 Januari 2025 berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum. "Berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir pesisir (rob) berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia," kata BMKG lewat unggahan di akun Instagram resminya, Ahad (5/1/2025) malam.

Baca Juga

BMKG menambahkan, wilayah pesisir yang berpotensi menghadapi banjir rob tersebar di sejumlah provinsi, yakni Kepulauan Riau, Sumatra Barat, Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Maluku, dan Maluku Utara.

Di Riau, wilayah pesisir yang berisiko menghadapi banjir rob yaitu Batam, Dabo Singkep, Karimun, dan Tanjung Pinang. Sementara di Sumatra Barat, wilayah pesisir terancam banjir rob berada di Kota Padang, Padang Pariaman, Pantai Pariaman, dan Painan.

Pesisir Selat Berhala di Jambi, pesisir Pangkalpinang di Kepulauan Bangka Belitung, dan pesisir Bandar Lampung juga berpotensi menghadapi banjir rob. Di Banten, wilayah yang diperkirakan diterjang banjir rob adalah perairan utara Tangeran dan Serang, Selat Sunda Barat Pendeglang, dan perairan selatan Lebak.

Sementara di Jakarta, wilayah yang terancam rob berada di pesisir utara meliputi Kamal Muara, Kapuk Muara, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing, Kalibaru, Muara Angke, dan Penjaringan. Kemudian di Jawa Tengah, daerah yang berisiko adalah Kota Semarang, Demak, Pekalongan, Brebes, kota dan kabupaten Tegal, serta Pemalang.

Wilayah pesisir di Nusa Tenggara Barat yang terancam rob yakni Lombok dan Bima. Di Kalimantan Selatan, rob berpotensi terjadi di muara Sungai Barito, pesisir Kotabaru, pesisir Tanah Bumbu, dan pesisir Tanah Laut.

Di Kalimantan Tengah, daerah berisiko diterjang rob adalah pesisir selatan Kotawaringin Barat (Sebuai, Keraya, Kubu, dan Kumai). Pesisir Kalimantan Barat pun terancam rob.

Sementara wilayah pesisir Maluku yang terancam rob tersebar di Maluku Tengah, Saumlaki, Kepulauan Kai, Kepulauan Aru, dan pesisir Kabupaten Seram bagian timur. Sementara di Maluku Utara tersebar di pesisir Loloda, Morotai, Tobelo, Ternate, dan Taliabu.

"Potensi banjir pesisir yang secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di permukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut," kata BMKG.

BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu memperhatikan perkembangan informasi terkait cuaca maritim yang dirilisnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement