Senin 06 Jan 2025 12:54 WIB

Nabi Muhammad SAW Tidak Ingin Dihormati dan Dilayani Secara Berlebihan 

Nabi Muhammad ajarkan Allah tak suka manusia bergantung pada makhluk.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Muhammad Hafil
Nabi Muhammad (ilustrasi)
Foto: republika
Nabi Muhammad (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Suatu hari, Nabi Muhammad SAW pergi bersama para sahabat. Ketika berhenti di suatu tempat, Rasulullah SAW memerintahkan untuk menyembelih seekor domba dan menghidangkannya untuk makan siang.

Seorang sahabat berkata, “Aku yang akan menyembelih domba itu.”

Baca Juga

Sahabat lainnya berkata, “Aku yang akan menguliti domba itu.”

Sahabat yang lainnya berkata, “Aku yang akan memasaknya.” 

Melihat semangat mereka, Nabi Muhammad SAW juga berkata, “Aku yang akan mengumpulkan kayu bakar dan menyalakan apinya.”

Seketika para sahabat berkata, “Biar kami saja yang melakukannya, wahai Rasulullah. Kami akan mengumpulkan kayu bakar dan menyalakan api. Kami tak mau menyusahkanmu.” 

Para sahabat tidak ingin melihat Rasulullah SAW bersusah payah dan kelelahan.

Namun, dengan lembut, Nabi Muhammad SAW berkata, "Aku tahu, namun aku tidak ingin melebihkan diriku atas kalian dan bergantung kepada orang lain. Sesungguhnya Allah tidak suka hamba-Nya bergantung kepada orang lain."

Demkian sikap Nabi Muhammad SAW, beliau adalah sosok manusia paling mulia dan baik. Ketika para sahabatnya ingin memuliakan dan melayani Rasulullah SAW, Nabi Muhammad SAW tidak ingin secara berlebihan dilayani dan tidak ingin lebih ditinggikan dari para sahabatnya, dikutip dari buku 115 Kisah Menakjubkan dalam Kehidupan Rasulullah SAW yang ditulis Fuad Abdurahman.

Dalam riwayat lain, dikisahkan bahwa Nabi Muhammad SAW dan Hudzaifah Al-Yaman pergi ke luar Madinah.

Di tengah perjalanan keduanya beristirahat. Ketika Nabi Muhammad SAW ingin mandi, Hudzaifah mengambil sepotong kain dan menjadikannya sebagai tabir. 

Usai mandi, Nabi Muhammad SAW mengambil kain itu lalu berdiri menabiri Hudzaifah hingga ia selesai mandi.

Setelah mandi, Hudzaifah berterima kasih kepada Rasulullah SAW atas kebaikan dan kerendahan hati beliau. 

Kemudian Hudzaifah meminta maaf dan berkata, "Ayah dan ibuku menjadi tebusanmu, wahai Rasulullah, janganlah engkau menyusahkan dirimu dengan melayaniku."

Namun, Nabi Muhammad SAW bersikukuh memberikan pelayanan kepada Hudzaifah, teman seperjalanannya.

Nabi Muhammad SAW berkata, “Jika kedua teman saling mencintai satu sama lain maka yang paling dicintai oleh Allah di antara keduanya adalah yang paling mencintai temannya."

photo
Infografis Alasan Nabi Muhammad tidak Pernah Makan Makanan Panas - (Republika.co.id)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement