Senin 06 Jan 2025 16:11 WIB

Apakah Allah Jauh atau Dekat?

Seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW, apakah Allah jauh atau dekat.

Kaligrafi lafaz Allah
Foto: dok wiki
Kaligrafi lafaz Allah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada suatu ketika, seorang Arab pegunungan (badui) meminta izin untuk bertemu dengan Rasulullah SAW. Nabi Muhammad SAW kemudian menerimanya. Setelah itu, si badui bertanya, "Wahai Rasulullah, katakanlah kepadaku, apakah Tuhan kita jauh atau dekat?"

Mendengar pertanyaan itu, Nabi SAW diam sejenak. Beliau kemudian bertanya balik kepada si badui.

Baca Juga

"Apa maksudmu dengan pertanyaan itu?"

"Begini, ya Rasulullah," jawab dia, "Kalau Tuhan itu dekat, aku cukup berdoa dengan suara berbisik kepada-Nya. Akan tetapi, bila Tuhan itu jauh, aku akan berteriak dengan suara keras saat berdoa kepada-Nya."

Rasul SAW pun kembali terdiam. Inilah salah satu contoh teladan Nabi SAW, yakni hendaknya tidak terburu-buru menjawab pertanyaan, apalagi tanpa adanya petunjuk. Dalam hal ini, beliau ingin menjawab, tetapi dengan kata-kata yang sampai pada daya tangkap si badui.

Tiba-tiba, wahyu turun kepada Nabi SAW. "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran" (QS al-Baqarah [2]:186).

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Adab berdoa

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement