REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Program makan bergizi gratis, sebuah inisiatif nasional yang bertujuan untuk meningkatkan gizi anak-anak, mengalami penundaan di Sumatra Barat. Gubernur Sumbar, Mahyeldi, mengungkapkan kendala utama yang menyebabkan penundaan ini adalah keterbatasan perlengkapan dapur di sekolah-sekolah.
Program yang dicanangkan untuk menyediakan makanan bergizi bagi siswa ini, sayangnya harus menghadapi tantangan di lapangan. Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi mengatakan keterbatasan perlengkapan dapur menjadi penyebab utama program makan bergizi gratis di provinsi setempat batal dilaksanakan atau diundur untuk sementara waktu.
"Sebetulnya kita merencanakan pada 6 Januari 2025 ini makan bergizi gratis dilaksanakan di Kota Padang. Namun ada beberapa perlengkapan yang kurang sehingga kita undur dulu," kata Mahyeldi di Padang, Senin (5/1/2025).
Kendati demikian, kata gubernur, satu daerah yaitu Kota Pariaman sudah memulai program unggulan Presiden Prabowo tersebut. Di Kota Pariaman sebanyak 3.497 siswa dari sekitar 12.600 pelajar menerima makan bergizi gratis pada tahap awal.
Mantan Wali Kota Padang itu mengatakan pelaksanaan makan bergizi gratis di Sumbar masih menunggu arahan dari penanggung jawab yang direkrut oleh Badan Gizi Nasional. Nantinya, jika semua perlengkapan sudah siap maka program tersebut akan dilaksanakan secara menyeluruh di 19 kabupaten dan kota. Khusus di Kota Padang pihak penyelenggara menjadikan Batalyon Infanteri 133/Yudha Sakti sebagai pusat dapur umum makan bergizi gratis.
"Jadi, ke depannya itu akan ada sekitar dua juta anak didik yang akan mendapatkan makan bergizi gratis," ujar Mahyeldi.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pariaman Masrimfi Noor mengatakan bantuan makan bergizi tersebut merupakan tindak lanjut dari program Presiden dan Wakil Presiden yang menyediakan makanan bergizi untuk seluruh siswa di Indonesia. Ia menyampaikan menu makanan yang disantap anak didik pada hari pertama tersebut terdiri dari pisang, nasi, ayam, telur serta sayur yang tentunya memiliki gizi yang baik. Program nasional itu diharapkan dapat mendukung gizi dan kesehatan peserta di Tanah Air.