REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Hilman Latief mengatakan, Kementerian Agama (Kemenag) telah melakukan proses seleksi penyediaan transportasi udara bagi jamaah haji 1446 Hijriyah ini.
Berdasarkan Keputusan Menteri Agama (KMA) nomor 1197 tahun 2024 tentang pendoman penyediaan transportasi udara jamaah haji tahun 1446 Hijriyah, ada dua maskapai nasional yang memenuhi syarat untuk untuk melayani penerbangan jamaah haji Indonesia.
"Dari beberapa maskapai yang sudah hadir, mengajukan ataupun yang sudah kita undang, nampaknya ada dua maskapai yang secara administratif memenuhi syarat dan begitu pun secara teknis yang hadir juga bersama kita pada pagi hari ini," ujar Hilman saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Gedung DPR, Jakarta, Senin (6/1/2025).
Menurut dia, pihaknya memilih dua maskapai nasional ini karena memilik pengalaman yang baik. Di antaranya, dilihat dari performa on time dari maskapai.
"Untuk yang hadir bersama kita dari 4 maskapai, ada dua maskapai yaitu Garuda Airlines, kemudian juga ada Lion Group," ucap Hilman.
"Saudi Airlines untuk vendor di luar negerinya. Jadi di dalam negeri ada dua, di luar negeri ada satu," kata Hilman.
Dalam rapat ini, Hilman juga menyampaikan bahwa kuota haji Indonesia sampai hari ini masih tetap 221 ribu jamaah yang terdiri dari jamaah reguler.
"201.063 orang di antaranya adalah jamaah reguler murni, 1.572 petugas haji daerah, dan 685 adalah pembimbing KBIHU," jelas Hilman.
Sementara 17.680 jamaah haji khusus, disampaikan bahwa sampai saat ini juga Kementerian Agama belum mendapatkan update
"Terkait dengan petugas, masih satu persen dari jumlah kuota yang kami terima," kata Hilman.
Ikuti Whatsapp Channel Republika