Senin 06 Jan 2025 22:52 WIB

Baca Hamdalah Selesai Makan dan Minum tak Hanya Sunnah Nabi SAW tetapi Juga Kaya Manfaat

Membaca hamdalah setelah makan adalah sunnah yang terlupakan

Ilustrasi makan. Membaca hamdalah setelah makan adalah sunnah yang terlupakan
Foto: Dok. Freepik
Ilustrasi makan. Membaca hamdalah setelah makan adalah sunnah yang terlupakan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Banyak orang yang menganggap makanan dan minuman mereka adalah hal biasa yang tidak pantas mendapatkan pujian khusus, atau mereka menganggap makanan dan minuman adalah sesuatu yang mudah dan sederhana yang tidak membutuhkan pujian dan rasa syukur.

Namun kenyataannya adalah sebaliknya, nikmat makanan dan minuman adalah salah satu nikmat terbesar dari Allah SWT kepada kita, dan rasa lapar adalah azab yang cepat dari Allah SWT bagi mereka yang tidak mensyukuri nikmat kenyang, Allah SWT berfirman di dalam Kitab-Nya yang mulia yang memperingatkan hamba-hamba-Nya agar tidak kufur terhadap nikmat rezeki:

Baca Juga

وَضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا قَرْيَةً كَانَتْ آمِنَةً مُطْمَئِنَّةً يَأْتِيهَا رِزْقُهَا رَغَدًا مِنْ كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ بِأَنْعُمِ اللَّهِ فَأَذَاقَهَا اللَّهُ لِبَاسَ الْجُوعِ وَالْخَوْفِ بِمَا كَانُوا يَصْنَعُونَ

"Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat." (QS an-Nahl: 112)

Oleh karena itu, Nabi Muhammad SAW menganjurkan untuk memuji Allah SWT segera setelah selesai makan dan minum, dan beliau biasa mengumandangkan pujian tersebut untuk mengingatkan keluarganya dan orang-orang yang makan bersamanya.

Hal ini juga untuk mengingatkan dirinya sendiri akan nikmat-nikmat Allah SWT kepadanya, dan jika pujian itu tidak memiliki faedah kecuali sebagai sarana meraih keridhoan Allah SWT, sebagaimana dalam hadis Anas bin Malik, maka di dalamnya terdapat faedah dan faedah yang sangat besar.

عن أبي أمامة الباهلي رضي الله عنه قال: كان النبي صلى الله عليه وسلم إذا رُفِعَت مائدته قال: الحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ، غَيْرَ مَكْفِيٍّ وَلاَ مُوَدَّعٍ، وَلاَ مُسْتَغْنًى عَنْهُ رَبَّنَا

Dari Abu Umamah al-Bahili, dia berkata, "Nabi SAW jika selesai makan, selalu mengucapkan, “Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, baik, lagi penuh berkah. Tidak ada memberi kecukupan, pemberi simpanan, pemberi kekayaan atas makanan itu selain Engkau wahai Tuhan kami.” (HR al-Bukhari)

عن أنس بن مالك رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إِنَّ اللَّهَ لَيَرْضَى عَنْ الْعَبْدِ أَنْ يَأْكُلَ الْأَكْلَةَ فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا،، أَوْ يَشْرَبَ الشَّرْبَةَ فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا

Dari Anas bin Malik RA, dia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, "Allah akan meridhai seseorang ketika dia makan makanan dan memuji-Nya, atau minum minuman dan memuji-Nya.” (HR Muslim).

photo
Infografis Tips Makan Lebih Sehat - (republika.co.id)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement