Selasa 07 Jan 2025 05:03 WIB

Kisah Banyak Orang Jepang Tertarik dengan Agama Islam

Orang Jepang memandang Islam sebagai agama penuh kearifan.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Erdy Nasrul
Masjid Indonesia Tokyo, Jepang.
Foto: ANTARA/ Juwita Trisna Rahayu
Masjid Indonesia Tokyo, Jepang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak warga Jepang tertarik pada Islam, demikian diungkapkan pendakwah dan mualaf Jepang usai acara Amazing Quran Yokohama yang digelar Cinta Quran Foundation pada Sabtu, 4 Januari 2025. Setelah sebelumnya Cinta Quran Foundation menggelar acara Amazing Quran: Become Stronger di Osaka pada 28 Desember 2024.

Founder dan CEO Cinta Quran Foundation, Ustadz Fatih Karim mengatakan, bertempat di Shintoshi Hall, Yokohama, acara Amazing Quran tidak hanya bertujuan untuk menginspirasi, tetapi juga mendukung pembangunan Masjid Ash-Sholihin di Yokohama. Itu yang akan menjadi masjid Indonesia pertama di kota tersebut.

Baca Juga

"Acara ini menjadi bagian dari rangkaian besar Amazing Quran yang sebelumnya sukses dihelat di tiga kota besar di Indonesia, yaitu Makassar, Surabaya, dan Jakarta, dengan peserta yang mencapai ribuan orang. Kini, pesan inspiratif dari Alquran dibawa lebih jauh ke Jepang untuk menjangkau lebih banyak hati," kata Ustadz Fatih melalui pesan tertulis yang diterima Republika, Senin (6/1/2025).

Ustadz Fatih mengatakan, kesuksesan Amazing Quran di Osaka telah menunjukkan bahwa pesan Alquran diterima dengan hangat, bahkan oleh masyarakat Jepang. Antusiasme yang luar biasa ini mendorong untuk membawa semangat yang sama ke Yokohama..

"Kami berharap acara ini tidak hanya menjadi sumber inspirasi, tetapi juga mendukung pembangunan Masjid Ash-Sholihin sebagai pusat dakwah dan pembinaan spiritual masyarakat," ujar Ustadz Fatih.

Ustadz Fatih mengungkapkan, antusiasme masyarakat Jepang terhadap acara ini sangat tinggi. Pertumbuhan mualaf di Jepang juga terus menunjukkan peningkatan, banyak di antaranya didampingi langsung oleh tim Masjid Ash-Sholihin Yokohama.

photo
Infografis 3 Kebiasaan yang Harus Diubah Mualaf. Ilustrasi muslimah - (Republika.co.id)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement