Selasa 07 Jan 2025 10:54 WIB

Tutup Posko Nataru, Menhub: Penumpang Transportasi Umum Meningkat 5,07 Persen

Pengguna angkutan umum meningkat 5,07 persen pada Nataru 2024/2025.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Penumpang kereta dari jurusan Semarang tiba di Stasiun Gambir, Jakarta, Ahad (5/1/2025).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Penumpang kereta dari jurusan Semarang tiba di Stasiun Gambir, Jakarta, Ahad (5/1/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi secara resmi menutup Posko Pusat Angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (6/1/2025). Menhub menyatakan pengguna angkutan umum meningkat 5,07 persen pada Nataru 2024/2025 dari 18 Desember 2024 (H-7) sampai 05 Januari 2025 (H+11), pada cut off data pukul 23.59 WIB dengan jumlah penumpang sebesar 17.182.298, dibandingkan tahun 2023/2024 sebesar 16.352.956.

"Secara umum Penyelenggaraan Nataru 2024/2025 berjalan dengan lancar, aman dan selamat," ujar Dudy dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (6/1/2025).

Baca Juga

Dudy menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak dari Kementerian dan Lembaga yang telah secara bersama-sama menyukseskan penyelenggaraan Nataru tahun ini. Dudy juga mengapresiasi seluruh masyarakat yang melakukan perjalanan selama Nataru 2024/2025 dengan tertib dan taat aturan.

Adapun untuk rincian pada angkutan umum, yakni moda angkutan jalan sebanyak 3.736.389 penumpang, naik 6,85 persen dari 2023 yaitu 3.496.946. Moda kereta api sebanyak 4.088.680 penumpang, naik 6,76 persen dari 2023 yaitu 3.829.737. Moda Laut sebanyak 1.673.737 penumpang, naik 7,43 persen dari 2023 yaitu 1.557.917. Moda Udara sebanyak 4.883.625 penumpang, naik 10,76 persen dari 2023 yaitu 4.409.234. Moda Penyeberangan sebanyak 2.799.867 Penumpang, turun 8,47 persen dari 2023 yaitu 3.059.122.

Sementara itu, total pergerakan kendaraan keluar masuk Jakarta pada Nataru 2024/2025 dengan melalui tol adalah sebesar 6.131.938 turun sebesar 1,12 persen jika dibandingkan dengan tahun 2023 yaitu 6.201.130, sedangkan kendaraan keluar masuk Jabodetabek melalui jalan arteri (Non Tol) sebesar 20.646.570 kendaraan untuk semua kendaraan, naik 2,63 persen dari 2023 sebesar 20.118.118 kendaraan.

Kemudian, berdasarkan pemetaan pergerakan masyarakat yang dilakukan melalui Mobile Positioning Data (MPD) operator seluler, jumlah total pergerakan masyarakat yang terjadi secara nasional pada masa Nataru 2024/2025 dari tanggal 18 Desember 2024 sampai 5 Januari 2025 adalah sebanyak 225,86 juta pergerakan. Dari jumlah tersebut, jumlah orang yang melakukan perjalanan atau mobilitas intra dan antar provinsi se-Indonesia adalah sebesar 94,67 juta orang.

"Angka pelaku perjalanan ini turun 24,92 persen dari Realisasi Nataru tahun 2023/2024 yaitu sebesar 126 juta," ucap Dudy.

Selama masa Angkutan Nataru 2024/2025, selain pada posko pusat di kantor pusat Kemenhub, terdapat pula 833 titik posko pemantauan transportasi. Pada sektor darat terdapat 463 titik posko, pada sektor laut 264 titik posko, sektor udara 56 titik posko, dan pada sektor perkeretaapian terdapat 50 titik posko. Seluruh posko ini bekerja sama dengan berbagai pihak kementerian, lembaga, dan operator transportasi untuk memantau seluruh pergerakan dan perjalanan selama masa Nataru.

"Berdasarkan survei lanjutan, beberapa hal yang menjadi alasan utama sebagian masyarakat membatalkan perjalanannya adalah faktor cuaca, tidak diberikan ijin dari tempat kerja, tidak ada biaya, dan libur Lebaran yang berdekatan jaraknya di bulan Maret," sambung Menhub.

Dari sisi keselamatan, Menhub mengapresiasi penurunan angka kecelakaan pada Nataru tahun ini. Berdasarkan data IRSMS (Integrated Road Safety Management System) Korlantas Polri, Kejadian kecelakaan lalu lintas pada Pelaksanaan Nataru 2024/2025 pada 18 Desember 2024 (H-7) s.d 05 Januari 2025 (H+11) tercatat kejadian sebanyak 3.434 kecelakaan, mengalami penurunan sebesar 13,96 persen dibandingkan dengan Nataru 2023/2024 sebanyak 3.991 kecelakaan.

Menhub berharap seluruh hasil evaluasi dari pelaksanaan angkutan Natal dan Tahun Baru 2024/2025 dapat menjadi pembelajaran untuk perbaikan di masa depan. Untuk itu, Menhub juga menerima masukan dari seluruh instansi terkait sebagai bahan evaluasi.

"Penyelenggaraan angkutan Nataru tahun ini semoga menjadi pembelajaran sehingga kita lebih siap dalam menghadapi Angkutan Lebaran pada Maret mendatang. Besar harapan kami, untuk dapat kembali bekerja sama, berkomunikasi, dan mempererat kolaborasi, dengan seluruh pihak, terlebih mengingat Lebaran 2025 pada Maret yang tidak lama lagi serta kurang lebih berdekatan dengan Hari Raya Nyepi," kata Menhub.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement