Selasa 07 Jan 2025 16:55 WIB

Indonesia Resmi Bergabung BRICS, Apa Untung dan Ruginya? 

Bergabungnya Indonesia ke dalam BRICS merupakan suatu langkah yang tepat.

Rep: Eva Rianti/ Red: Friska Yolandha
Pekerja staf berdiri di belakang bendera nasional Brasil, Rusia, China, Afrika Selatan, dan India untuk merapikan bendera menjelang foto bersama selama KTT BRICS di Pusat Konferensi dan Pameran Internasional Xiamen di Xiamen, Provinsi Fujian, Cina tenggara, Senin, 4 September 2017.
Foto: Hong/Pool Photo via AP
Pekerja staf berdiri di belakang bendera nasional Brasil, Rusia, China, Afrika Selatan, dan India untuk merapikan bendera menjelang foto bersama selama KTT BRICS di Pusat Konferensi dan Pameran Internasional Xiamen di Xiamen, Provinsi Fujian, Cina tenggara, Senin, 4 September 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Per Senin (6/1/2025), Indonesia telah resmi menjadi anggota organisasi internasional BRICS, berdasarkan pernyataan resmi Pemerintah Brasil sebagai pemegang presidensi BRICS pada 2025. Lantas, apa untung dan rugi bagi Indonesia bergabung dalam organisasi tersebut, termasuk mengenai dampak kebijakan proteksionisme Presiden AS Donald Trump ke depan terhadap negara-negara berkembang? 

Pengamat ekonomi Ryan Kiryanto menilai bergabungnya Indonesia ke dalam BRICS merupakan suatu langkah yang tepat. Menurutnya, Indonesia memang harus lebih banyak terlibat aktif di dalam forum-forum internasional, dan menjadi leader di konteks ASEAN. 

Baca Juga

Menurutnya masing-masing negara memang saling ketergantungan, sehingga perlu hubungan yang lebih akrab untuk saling memberikan keuntungan, terutama dalam sektor perekonomian. Misalnya, kaitannya dengan kondisi surplus atau defisit komoditas tertentu, negara-negara yang tergabung di dalamnya bisa saling melengkapi, atau disebut vice versa (timbal balik). 

“Kita hidup di dalam kampung dunia atau disebut global village, maka kita harus banyak teman, banyak bergaul. Nah, karena kita menganut politik luar negeri yang bebas aktif dan nonblok, kita punya luxury, punya kebebasan. Dengan pertemanan secara global ini, maka kita bisa memberikan benefit dan sebaliknya memetik benefit dalam pergaulan internasional itu,” ujar Ryan kepada Republika, Selasa (7/1/2025). 

Ryan menjelaskan, keuntungan-keuntungan tersebut bisa direalisasikan dalam berbagai konteks implementasi. Yakni bisa mendatangkan produk-produk luar negeri ke Indonesia dengan harga atau tarif yang lebih murah, terutama produk yang pasokannya defisit. Misalnya, kebutuhan beras yang melebihi stok yang ada di dalam negeri, sehingga butuh didatangkan dari negara lain penghasil komoditas pokok tersebut. 

Sebaliknya, Indonesia bisa mengirim produk-produk dalam negeri ke luar negeri. Misalnya produk hasil pertanian, atau hasil energi seperti batu bara, nikel, dan bauksit. Selain itu juga, bergabung dengan forum internasional seperti BRICS bisa menjadi ajang untuk saling tukar-menukar ilmu. 

“Jadi, banyak benefit kalau Indonesia terlibat di fora-fora internasional termasuk BRICS,” tegasnya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement