REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita memastikan proposal resmi dari Apple terkait rencana investasi di Indonesia telah diterima. Proposal tersebut masuk pada Senin (6/1/2025) dan kini sedang dalam tahap negosiasi antara tim teknis Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan tim dari Apple.
"Proposal resmi sudah kami terima. Saat ini, proses negosiasi sedang berjalan antara tim teknis kami yang dipimpin oleh Dirjen dengan tim Apple," ujar Agus saat ditemui di Kantornya, Selasa (7/1/2025) sore.
Saat ditanyakan kesepakatan investasi dengan Apple diumumkan pada pekan ini, Agus menegaskan negosiasi tidak terikat pada batas waktu tertentu, melainkan difokuskan pada pencapaian substansi yang sesuai dengan kepentingan Indonesia. "Saya sudah sampaikan berkali-kali bahwa kami tidak menetapkan time frame. Bisa saja selesai hari ini, malam ini, besok, pekan depan atau bahkan bulan depan. Target kami bukan waktu, tetapi substansi," jelas Agus.
Ia menjelaskan, dalam proses negosiasi, Kemenperin tetap menjaga prinsip keadilan yang mencakup empat hal utama, yakni perbandingan investasi Apple di negara lain, seperti Vietnam dan India. Kemudian perbandingan investasi produsen HKT lainnya di Indonesia, seperti Samsung, Huawei, dan Xiaomi.
Selanjutnya ada pertimbangan nilai tambah yang dihasilkan bagi ekonomi nasional dan hal terpenting adalah adanya penciptaan lapangan kerja. "Kami ingin memastikan investasi ini memberikan manfaat signifikan bagi Indonesia, baik dari segi nilai tambah, pemasukan negara, maupun penciptaan lapangan kerja," tegas Agus.
Agus juga menyampaikan bahwa isu investasi Apple telah menjadi perhatian masyarakat luas. "Pihak Apple harus memahami bahwa masyarakat sangat mendukung langkah ini. Kami di Kemenperin melakukan negosiasi dengan menjaga perasaan masyarakat dan memastikan regulasi terkait global content tetap dijalankan," tegasnya lagi
Dengan proposal resmi yang sudah diterima, Agus optimistis bahwa proses negosiasi akan berjalan lancar dan menghasilkan kesepakatan yang saling menguntungkan. "Kami terus berupaya menjaga kepentingan masyarakat dan negara dalam proses ini," ujarnya.