Selasa 07 Jan 2025 21:38 WIB

Tokoh Nasional akan Saksikan Gala Premier Film Eva

Film Eva menjadi tontonan penggemar genre horor.

Ilustrasi film Eva.
Foto: Erdy Nasrul/Republika
Ilustrasi film Eva.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Gala premiere atau Film Eva: Pendakian terakhir akan digelar di Episentrum Kuningan, Rabu (8/1/2025). Gala premiere yang akan menghadirkan banyak tokoh ini, juga berniat menghadirkan pemahaman budaya dan kesadaran ekologis.

Produser Eksekutif Film Eva Pendakian terakhir, Anwar A Mattawape, mengatakan itu di Jakarta, Selasa (7/1/2025). Dia menyebutkan, sejumlah tokoh politik dan kepala daerah akan mendatangi gala premiere ini. Pihaknya juga menghadirkan semua artis pendukung.

Baca Juga

“Kami berharap film ini tidak cuma kuat di sisi hiburan, tetapi juga menjadi pintu untuk membuka kesadaran tentang menjaga lingkungan, serta merawat budaya,” kata Anwar, pengusaha yang juga aktivis pencinta alam.

Film yang resmi ditayangkan pada 16 Januari 2025 mendatang ini, mengisahkan seorang perempuan bernama Eva (diperankan Bulan Sutena) yang sedang berduka kehilangan ibunya. Sahabatnya Pasha (diperankan Keisha Alvaro) mengajaknya untuk mendaki satu gunung di Sulawesi Selatan.

Konon, gunung tersebut tidak hanya dikenal dengan kisah mistisnya saja, tetapi juga memiliki medan yang menantang. Di tengah pendakian, Pasha bermaksud melamar Eva. Namun, Eva mendadak menghilang dan terjebak di dimensi lain. Eva juga diteror oleh sosok yang mengerikan.

Anwar mengatakan, film yang merupakan kolaborasi dari Citra Visual Sinema dan Titah Citra Kreasi ini diangkat dari kisah nyata yang pernah terjadi di Sulawesi Selatan, akan tetapi syutingnya dilakukan di Jawa. Pihaknya melihat ada kesamaan budaya, serta tradisi di dua wilayah itu, khususnya bagaimana melihat memperlakukan alam semesta dan lingkungan.

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement