REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Allah SWT menyebutkan keberkahan yang menyelimuti bumi Syam, termasuk Palestina, dalam surat al-Anbiya. Apa rahasia dari keberkahan tersebut?
Keberkahan bumi Palestina disebutkan dua kali dalam surat Al-Anbiya. Satu kali dalam kisah migrasi Ibrahim, dan yang lainnya dalam kisah Nabi Sulaiman yang mengendarai angin, dan ini adalah referensi dan signifikansi pendidikan.
Pertama, QS al-Anbiya ayat 71
وَنَجَّيْنَاهُ وَلُوطًا إِلَى الْأَرْضِ الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا لِلْعَالَمِينَ
“Dan Kami seIamatkan Ibrahim dan Luth ke sebuah negeri yang Kami telah memberkahinya untuk sekalian manusia.”
Imam as-Syanqithi, dalam Adhwa’ Al-Bayan Fi Idhah Alquran bi Alquran menjelaskan ayat ini merujuk kepada hijrahnya Ibrahim dan Luth dari tanah Irak ke negeri Syam, melarikan diri untuk menyelamatkan agama mereka.
Mengenai penyebutan keberkahannya, Ibnu Ajiba dalam Al-Bahr al-Madid berkata, “Sebagian besar para nabi diutus ke sana - Syam, termasuk Palestina - sehingga hukum-hukum mereka, yang merupakan prinsip-prinsip kebaikan agama dan duniawi, menyebar di dunia, dan itu adalah tanah Mahsyar, di mana orang-orang akan dikumpulkan, dan di mana Isa 'alaihis salam akan turun."
Kedua, QS al-Anbiya ayat 81
وَلِسُلَيْمَانَ الرِّيحَ عَاصِفَةً تَجْرِي بِأَمْرِهِ إِلَى الْأَرْضِ الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا ۚ وَكُنَّا بِكُلِّ شَيْءٍ عَالِمِينَ
“Dan (telah Kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan perintahnya ke negeri yang kami telah memberkatinya. Dan adalah Kami Mahaengetahui segala sesuatu.”
Allah SWT memberinya kekuatan dengan memberinya sesuatu yang terkuat di bumi, karena dia meminta kepada Tuhannya dan Dia memberinya. Dia meminta kerajaan yang tidak akan dimiliki oleh siapa pun setelahnya.