Rabu 08 Jan 2025 12:50 WIB

AHY Ingin Pembangunan Infrastruktur Berdampak pada Pertumbuhan Ekonomi

Keterbatasan anggaran yang menjadi tantangan dalam penentuan pogram prioritas.

Rep: Muhammad Nursyamsi / Red: Satria K Yudha
Sejumlah pekerja menyelesaikan proyek pembangunan jalan tol IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat (9/8/2024).
Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Sejumlah pekerja menyelesaikan proyek pembangunan jalan tol IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat (9/8/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), memimpin rapat koordinasi dan pembahasan rencana kerja Tahun Anggaran 2025, di kantornya, Rabu (8/1/2025). AHY ingin merumuskan rencana pembangunan infrastruktur yang dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi.

Menurut AHY, sangat penting menyamakan frekuensi dalam penyusunan program kerja, serta mengevaluasi capaian tahun 2024 sebagai dasar untuk menentukan arah kebijakan di tahun mendatang.   "Ada lima kementerian teknis yang ada di wilayah koordinasi Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan ini. Jadi, tentu saya ingin mendengarkan paparan dari para menteri, termasuk juga para wakil menteri, para sekjen, dan jajaran eselon I untuk menyamakan frekuensi sekaligus kita evaluasi 2024 yang sudah kita lalui," ujar AHY di kantor Kemenko IPK, Jakarta, Rabu (8/1/2025).

Baca Juga

AHY juga menekankan pentingnya merumuskan outlook pembangunan untuk 2025 agar tepat sasaran dan berdampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat. AHY ingin pembangunan infrastruktur bisa semakin berdampak dan tepat sasaran untuk berkontribusi secara signifikan pada pertumbuhan ekonomi sekaligus kesejahteraan masyarakat.

"Jadi nanti akan kita bahas beberapa hal strategis, tapi juga ada yang mungkin teknis tapi bernilai strategis yang perlu kita bahas," ucap AHY.

AHY mengingatkan infrastruktur memiliki spektrum yang luas, mulai dari proyek besar hingga infrastruktur dasar yang langsung menyentuh kehidupan masyarakat. Menurutnya, semua jenis infrastruktur ini perlu mendapatkan prioritas.  

"Infrastruktur itu spektrumnya luas, bukan hanya yang sifatnya besar ataupun yang megah, tetapi juga banyak infrastruktur dasar yang langsung menyentuh hajat hidup orang banyak. Kita ingin itu semua mendapatkan prioritas," lanjut AHY.  

Selain itu, AHY mengakui adanya keterbatasan anggaran yang menjadi tantangan dalam penentuan program prioritas. Oleh karena itu, setiap kementerian diharapkan dapat merancang program-program yang strategis namun realistis.  

"Di awal tahun ini, kita semua masih menentukan program-program yang harus diutamakan karena selalu dihadapkan pada budget constraints. Selalu ada limitasi dalam hal anggaran dan pendanaan, dan itu semua juga harus kita pikirkan dengan baik," kata AHY.  

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement