Rabu 08 Jan 2025 15:37 WIB

Pesimisme Media Israel: Gerakan Hamas tak Terbaca dan Rekrut Pasukan lebih Banyak

Hamas berhasil membangun kembali kemampuannya dan merekrut pejuang baru.

Pasukan Israel wafat.
Foto: AP Photo/Maya Alleruzzo
Pasukan Israel wafat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemberitaan media Israel i24news menjelaskan IDF menghadapi kesulitan membongkar strategi dan sumber persenjataan Hamas. Meski sudah berhasil membombardir Gaza Palestina dan membabi buta menembaki orang-orang di sana, militer yang terkategori lima besar terkuat di dunia itu belum mampu melumpuhkan sayap militer Hamas, Brigade Izzuddin al Qassam.

Pada Selasa (7/1/2025) salah seorang pasukan elite Brigade Nahal, Sersan Ido Shamiach, yang ditembak pasukan Hamas di Beit Hanoun. Peristiwa ini menambah jumlah korban tentara Israel menjadi 828 orang, sejak 7 Oktober 2023. Tak hanya itu, ada 70 ribu tentara Israel cacat permanen akibat perang di Gaza.

Baca Juga

Sementara perlawanan Palestina terus menghadapi pasukan pendudukan Israel di Jalur Gaza, selama 460 hari. Pengamat militer Israel, Yossi Yehoshua, mengakui bahwa sangat sulit untuk membongkar sayap militer Hamas

Dia juga menjelaskan, IDF menghadapi kesulitan yang sangat besar di Jalur Gaza karena “Israel belum mampu 'masuk' ke dalam Hamas. Juga harus menunggu perundingan kesepakatan tahanan yang diselenggarakan di Doha Qatar,” tambahnya.

Yehoshua menambahkan bahwa Kepala Staf Angkatan Darat, Herzi Halevy, menjelaskan pihaknya tidak berniat meninggalkan Jalur Gaza dengan cepat. Sementara pada saat yang sama, tingkat politik harus mengambil keputusan apakah Israel akan meninggalkan Jalur Gaza. Pasukan Israel akan terus memasuki Kota Gaza.

Yehoshua sebelumnya mengakui bahwa Hamas berhasil membangun kembali kemampuannya dan merekrut pejuang baru. Bahkan menggandakan kekuatan senjata.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement