Rabu 08 Jan 2025 17:48 WIB

IDI Tegaskan Virus HMPV tak akan Picu Pandemi, Ini Alasannya

Penyebaran virus HMPV di berbagai negara dinilai tak mengalami lonjakan signifikan.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Seorang menjalani pemeriksaan suhu tubuh (ilustrasi). IDI menegaskan kemungkinan terjadinya pandemi HPV sangat kecil.
Foto: ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid
Seorang menjalani pemeriksaan suhu tubuh (ilustrasi). IDI menegaskan kemungkinan terjadinya pandemi HPV sangat kecil.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menegaskan kemungkinan terjadinya pandemi Human Metapneumovirus (HMPV) sangat kecil. Salah satu alasannya adalah masyarakat dunia sudah memiliki kekebalan atau imunitas terhadap HMPV, mengingat virus itu pertama kali dideteksi 23 tahun lalu.

Anggota Bidang Penanggulangan Penyakit Menular Pengurus Besar IDI, Prof Erlina Burhan, menjelaskan andemi hanya terjadi jika sebuah penyakit menyebar luas di hampir seluruh benua dan menimbulkan masalah kesehatan yang signifikan. Menurut catatan Erlina, penyebaran virus HMPV di berbagai negara tidak mengalami lonjakan yang signifikan begitupun gejalanya yang tergolong ringan.

Baca Juga

“Virus HMPV sudah ditemukan sejak tahun 2001, kasusnya juga tidak terlalu tinggi, saya melihat grafik di China misalnya memang ada kenaikan di bulan desember 2024 tapi tidak terlalu tinggi. Bukan lonjakan kasus yang mengkhawatirkan, masih dalam kategori wajar, karena di sana lagi musim dingin. Kemungkinan pandemi saya kira tidak akan terjadi,” kata Prof Erlina dalam diskusi media, Rabu (8/1/2025).

Mengenai potensi mutasi, Erlina, mengatakan bahwa pada masa depan virus HMPV bisa saja bermutasi. Namun demikian menurut dia, mutasi biasanya membuat virus menjadi lebih lemah. “Ada kemungkinan mutasi di masa depan, namun virusnya jadi lebih lemah, tidak sekuat asalnya. Jadi saya kira masyarakat tidak perlu panik,” kata Prof Erlina.

Meski tidak ada potensi pandemi, Erlina tetap mengimbau masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan, termasuk menggunakan masker jika berada di tengah kerumunan. Menurut dia, hal itu dimaksudkan guna mencegah penularan dari orang yang terinfeksi.

“Karena penularannya melalui droplet, percikan dari saluran nafas, jadi kalau ke luar rumah atau misalnya di pertemuan yang banyak orang pakai masker saja. Begitupun kalau Anda flu, jangan lupa pakai masker biar tidak menularkan virus kepada orang sehat,” ujar Erlina.

Adapun bagi individu rentan seperti lansia yang memiliki penyakit bawaan (komorbid) dan kelompok yang memiliki masalah dengan imunitas, Erlina menyarankan untuk melakukan vaksin influenza. “HMPV vaksinnya belum ada, kalau influenza ada. Saat ini orang yang berisiko, utamanya mereka yang punya komorbid, sudah dianjurkan untuk divaksin influenza,” kata Erlina.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan melaporkan virus HMPV yang merebak di China sudah terdeteksi di Indonesia. Semua kasus di Indonesia melibatkan anak-anak. Namun demikian, gejala yang dialami tergolong ringan.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement