Rabu 08 Jan 2025 18:25 WIB

Analis : Saham BUKA Bisa Dekati Rp 100 Jika Sentimen Negatif Berlanjut

Saham PT Bukalapak Tbk (BUKA) menembus level support psikologis di level Rp 107.

Saham BUKA akan menghadapi volatilitas tinggi dalam waktu dekat. (ilustrasi)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Saham BUKA akan menghadapi volatilitas tinggi dalam waktu dekat. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Analis sekaligus Founder Stocknow.id Hendra Wardana menyampaikan secara teknikal apabila sentimen negatif terus berlanjut dan saham PT Bukalapak Tbk (BUKA) menembus level support psikologis di level Rp 107 per saham, ada kemungkinan harga saham bisa turun lebih lanjut hingga mendekati Rp 100 per saham.

“Level ini menjadi penting karena jika ditembus, akan menciptakan tekanan jual yang lebih besar dan memperburuk sentimen pasar,” ujar Hendra, Rabu (8/1/2025).

Baca Juga

Dalam jangka panjang, Ia menyebut apabila BUKA berhasil melakukan transisi dengan baik dan menunjukkan pertumbuhan yang kuat di segmen layanan digital, maka terdapat potensi bagi saham BUKA untuk kembali menarik minat investor.

Namun demikian, lanjutnya, dalam jangka pendek hingga menengah, investor kemungkinan akan tetap berhati-hati sambil menunggu bukti lebih lanjut tentang keberhasilan strategi baru tersebut.

Dengan mempertimbangkan semua faktor tersebut, Hendra mengatakan saham BUKA akan menghadapi volatilitas tinggi dalam waktu dekat. “Sehingga, investor perlu mencermati perkembangan kinerja perusahaan, serta respons pasar terhadap perubahan strategi yang dilakukan oleh manajemen BUKA,” ujar Hendra.

Hendra mengatakan untuk mencapai titik profitablenya, BUKA harus terus menggenjot kinerja top line, sekaligus harus dapat menekan cost of goods sold. “Apalagi kalau misalkan jika Bukalapak menutup layanan produk fisik marketplace-nya. Lebih fokus ke digital marketplace-nya seperti itu, itu sebenarnya bisa semakin menekan cost atau operating expense,” ujar Hendra.

Dalam kesempatan ini, Hendra menyampaikan bahwa pelaku pasar terpantau bereaksi cukup negatif terhadap pengumuman BUKA yang melakukan transformasi bisnis dengan menghentikan operasional penjualan produk fisik di marketplace, dan berfokus untuk berjualan produk virtual.

Data penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (8/1/2025), saham BUKA tercatat ditutup melemah 5 poin atau 4,10 persen ke posisi Rp117 per saham. Hendra menjelaskan dari data perdagangan itu menandakan adanya kekhawatiran investor terhadap potensi penurunan pendapatan dari segmen marketplace fisik yang sebelumnya menjadi tulang punggung Bukalapak.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement