Rabu 08 Jan 2025 18:44 WIB

Pilih Bertahan, Staf RS Indonesia Terancam Serangan Bom Quadcoper

Penjajah datang dengan sekitar 10 tank saat dia menyampaikan pesan tersebut.

Rep: Fuji EP/ Red: A.Syalaby Ichsan
RS Indonesia di Gaza dibakar
Foto: Dok Kemenkes Palestina
RS Indonesia di Gaza dibakar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Staf lokal Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza Utara, Palestina memilih untuk bertahan meski Israel terus menjajah dengan melakukan pengepungan dan mengeluarkan perintah evakuasi segera.

Baca Juga

Pasukan Israel yang menjajah Palestina kembali menyerang area sekitar Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara pada Jumat (3/1/2025). Pasukan Israel mengancam staf medis dan pasiennya, mereka juga memerintahkan evakuasi segera.

“Tentara Israel mengirimkan seorang laki-laki, untuk memberi tahu kami yang sedang di Rumah Sakit Indonesia agar evakuasi. Kami menolak, karena kami punya pasien di sini, kami harus merawat mereka," kata salah satu staf medis RS Indonesia melalui pesan suara yang identitasnya tidak bisa disebutkan demi keamanan.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh MER-C Indonesia (@mercindonesia)

"Hari ini saya pergi ke RS Indonesia, dan saya sekarang terjebak di RS Indonesia, saya tidak bisa pulang, karena ada serangan bom quadcopter,” kata staf medis RS Indonesia tersebut, sebagaimana disampaikan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia.

“Kemudian kami berbicara dengan WHO dan Kementerian Kesehatan (MoH) bahwa kami menolak untuk evakuasi karena kami punya pasien, dan jika mereka memaksa kami untuk evakuasi, kami membutuhkan Ambulans untuk memindahkan pasien-pasien kami,” ujar staf tersebut menambahkan.

Staf ini mengungkapkan bahwa saat menyampaikan pesan tersebut, penjajah Israel dan pelaku genosida datang dengan sekitar 10 tank. Israel mengelilingi area seputar rumah sakit, kemudian mereka pergi.

Staf medis RS Indonesia mengatakan, saat ini ada sembilan staf medis dan delapan pasien di RS Indonesia, satu di antaranya membutuhkan operasi plastik untuk cangkok kulit, ada juga yang membutuhkan operasi ortopedi dan lainya dalam kondisi stabil.

“Saya baik-baik saja. Kami memiliki delapan pasien, mereka stabil, ada satu yang membutuhkan operasi plastik untuk cangkok kulit, yang lain membutuhkan operasi ortopedi untuk fiksasi eksternal, dan yang lainnya stabil. Kami memiliki sembilan staf medis di dalam rumah sakit, dan ada empat anak dan putra-putra rekan kami,” ujar staf medis RS Indonesia.

Ia mengatakan, di media Israel, mereka membantah memberikan perintah evakuasi ke RS. Tapi kenyataan di lapangan, Israel mengirim orang untuk memberi tahu staf RS dan pasien agar evakuasi. “Tapi di media sosial dan media (milik Israel) mereka tetap membantahnya,” ujar staf medis tersebut.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement