REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Bina Sarana Informatika (BSI) terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat dan mengembangkan institusi melalui pelaksanaan Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) yang diadakan pada Kamis-Jumat, 12-13 Desember 2024. Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang berlangsung pada Senin-Selasa, 16-17 Desember 2024. RTM UBSI kali ini mengusung tema "Tinjauan Capaian Kinerja dan Strategi Pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU)".
Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran rektorat, termasuk Rektor, Wakil Rektor I Bidang Akademik, Wakil Rektor II Bidang Non-Akademik, para Dekan Fakultas Teknik dan Informatika (FTI), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Komunikasi dan Bahasa (FKB), serta pimpinan unit kerja seperti BAAK, BAKU, BTI, BPMA, Ketua Program Studi, dan Ketua Lembaga/Bagian/Unit Kerja.
Rektor Universitas Bina Sarana Informatika, Prof Dr Ir Mochamad Wahyudi, MKom, MM, MPd, IPU, ASEAN Eng, menegaskan pentingnya sinergi dan kolaborasi semua pihak untuk mencapai visi UBSI sebagai institusi pendidikan tinggi yang unggul dan berdaya saing.
“Melalui RTM dan RTL ini, kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas akademik, fasilitas, serta layanan institusi demi memberikan kontribusi nyata bagi bangsa dan masyarakat luas,” ungkapnya.
Prof Wahyudi menegaskan dengan pelaksanaan kegiatan strategis ini, Universitas Bina Sarana Informatika optimistis dapat mencapai target-target yang telah dirumuskan dan terus berinovasi dalam memberikan layanan pendidikan terbaik kepada mahasiswa dan masyarakat.
Pada kesempatan ini, Lita Sari Marita selaku kepala badan penjaminan mutu dan akreditasi UBSI kegiatan RTM ini membahas sejumlah poin penting terkait percepatan pencapaian tujuan strategis institusi. “Di antara poin-poin yang menjadi fokus pembahasan yakni Percepatan pengukuran Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) dengan pelengkapan dokumen oleh tim UPA Prodi serta pelaksanaan Training of Trainers (ToT) kepada dosen, pembekalan mahasiswa melalui kolaborasi dengan praktisi dan dosen tetap untuk meningkatkan kesiapan kerja, pengembangan sistem informasi eksekutif dengan indikator utama seperti masa studi mahasiswa,” katanya.
Selanjutnya kata Lita, juga membahas tentang penyesuaian target indikator universitas dan fakultas untuk mencapai sinergi optimal, pemanfaatan Memorandum of Understanding (MoU) yang berorientasi pada implementasi nyata, seperti mengirim mahasiswa ke program MSIB.
“Pengkajian roadmap penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) disertai sosialisasi kepada dosen, peningkatan jumlah dan kualitas responden survei untuk mendukung perencanaan berbasis data, optimalisasi perpustakaan dengan penambahan buku referensi berbahasa asing, langganan jurnal internasional, dan pengembangan bertahap fasilitas perpustakaan,” terangnya.
Kegiatan RTM ini juga membahas tentang dorongan kepada mahasiswa untuk mengikuti kompetisi dan festival, yang diwajibkan sebelum sidang skripsi. Penyesuaian standar untuk meningkatkan inovasi mahasiswa dalam pembelajaran.
Sementara itu, Suparni selaku Kepala Pusat Penjaminan Mutu UBSI menyampaikan bahwa kegiatan RTL ini merumuskan solusi atas temuan audit mutu internal. Berdasarkan temuan Audit Mutu Internal (AMI).
“RTL UBSI menggarisbawahi langkah-langkah tindak lanjut, antara lain standar pembiayaan pembelajaran untuk meningkatkan pendanaan melalui unit link, pemaksimalan sewa sarana prasarana, dan penyusunan peraturan nisbah penerimaan dana mahasiswa, standar kompetensi lulusan: pengukuran CPL program studi dilakukan pada semester genap 2024/2025, serta penyesuaian kurikulum dan indikator capaian untuk klasterisasi program studi,” terangnya.
Ia menjelaskan kegiatan RTL juga menggarisbawahi lang-langkah untuk Penyusunan laporan tracer secara berkala dan pelibatan alumni dalam sarasehan, reuni akbar, serta penguatan organisasi IKA UBSI, MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka): Penyelenggaraan program MBKM mandiri, pengiriman mahasiswa untuk seleksi program PMM-DN, dan penguatan kerja sama antar perguruan tinggi.
“Pelatihan dan bimbingan intensif untuk meningkatkan prestasi akademik dan non-akademik mahasiswa dan Optimalisasi koordinasi dengan pengguna lulusan untuk meningkatkan tingkat kepuasan dan relevansi lulusan di dunia kerja,” tandasnya.