REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Salah satu manifestasi dari kohesi antara para pengikut komunitas agama adalah solidaritas dan penghiburan yang kadang-kadang mereka tunjukkan pada saat-saat kesedihan dan masa perang, hingga berpartisipasi dalam pemakaman tokoh-tokoh dari semua sekte, berperang dalam perang, dan menyediakan tempat berlindung dan bantuan sesuai dengan situasi.
Salah satu kesaksian paling awal dan paling unik tentang hal ini adalah dalam at-Tarikh al-Awsath, oleh Imam al-Bukhari (wafat 256 H/870 M) dan al-Mushannaf Ibn Abi Syaibah (wafat 297 H/910 M) meriwayatkan dari Imam al-Sya'bi (wafat 106 H/725 M) bahwa ibunda dari al-Harits bin Abdullah bin Abi Rabi'ah al-Makhzoomi al-Qurasyi (wafat setelah tahun 69 H/690 M) meninggal dunia, dia adalah seorang Nasrani, dan para sahabat Nabi Muhammad (saw) menghadiri pemakamannya."
Al-Hafiz Ibn Asakir (wafat 571 H/1175 M), dalam bukunya 'Tarikh Dimasyq', menyebutkan bahwa nama wanita Kristen ini adalah "Subha al-Habasyi", dan bukti-bukti sejarah menunjukkan bahwa dia meninggal di Makkah, setelah kematian suaminya, Sahabat Abdullah bin Abi Rabia al-Makhzoomi pada tahun 35 H/656 M, ayah dari penyair terkenal Umar bin Abi Rabia (wafat sekitar tahun 93 H/713 M).
Menurut Abu Hanifah al-Dinawari (wafat 282 H/895 M), dalam al-Akhbar ath-Thiwal, pada bulan Ramadhan tahun 40 H/661 M, sebuah iring-iringan "pemakaman yang dibawa oleh orang-orang Arab yang terhormat (Muslim) dengan para pendeta yang membaca Alkitab" sedang berjalan di jalan-jalan Kufah.
Pada saat itu penduduknya adalah para sahabat dan tabiin. Beberapa orang bertanya, "Apa ini?" Mereka berkata, "Ini adalah Abjar bin Jabir al-Ajali (wafat 40 H/661 M) yang meninggal sebagai seorang Kristen, dan putranya Hajjar bin Abjar (wafat setelah 40 H/661 M) adalah majikan dari Bakr bin Wael, sehingga orang-orang mulia (Muslim) mengikutinya karena kepemimpinan putranya, dan orang-orang Kristen mengikutinya karena agamanya."
BACA JUGA: Hadits Nabi SAW Ungkap Tentara Yaman Terbaik dan 12 Alasan Dukung Palestina
Bani Israel Diperintahkan Nabi Musa untuk Menyembelih Sapi, Mengapa?
http://republika.co.id/berita//sppwql320/bani-israel-diperintahkan-nabi-musa-untuk-menyembelih-sapi-mengapa
Imam Ibnu Abi Syaibah juga meriwayatkan bahwa Sahabat mulia Ibnu Umar (wafat 73 H/693 M) pernah ditanya tentang seorang pria Muslim, "Apakah dia harus mengikuti (= melayat) wanita Nasrani (yang meninggal dunia)?" Dia menjawab, "Dia hendakya mengikuti dan berjalan di depannya. Kami telah merujuk pada hadits yang diriwayatkan dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim
أن النبي ﷺ مَرَّتْ به جنازةٌ فقام [لها]، فقيل له: إنها جنازة يهودي! فقال: أليستْ نَفْساً
"Nabi SAW melewati sebuah pemakaman, lalu beliau berdiri di sana, dan dikatakan kepadanya, 'Ini adalah pemakaman seorang Yahudi! Beliau bersabda, "Bukankah dia (juga) adalah manusia?"