Kamis 09 Jan 2025 10:09 WIB

Kata Kemenag Soal MBG di Pesantren, Begini Penjelasannya

Anak pesantren harus mendapatkan MBG.

Rep: Muhyiddin/ Red: Erdy Nasrul
Sejumlah santri menyantap makanan bergizi gratis.
Foto: FOTO ANTARA/Anis Efizudin
Sejumlah santri menyantap makanan bergizi gratis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar menegaskan bahwa anak-anak di pesantren memiliki hak yang sama untuk mendapatkan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Karena itu, menurut dia, pesantren dan madrasah yang berada di bawah Kementerian Agama juga sudah mulai menjalankan program makan bergizi gratis.

"Anak pesantren juga anak bangsa, kan. Tentu punya hak yang sama juga dengan yang lain. Sudah ada yang mulai juga," ujar Nasaruddin.

Baca Juga

usai melakukan Penandatangan MoU bersama Dubes Amerika Serikat di Kantor Kemenag, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Rabu (8/1/2025).

Menurut dia, dalam program ini pemerintah menerapkan asas keadilan bagi seluruh anak sekolah di Indonesia.

"Asas keadilan. Jadi semuanya sama-sama mendapat program MBG," ucap Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta ini.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) Abu Rokhmad mengatakan, Kemenag juga telah meluncurkan panduan pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk pesantren. Panduan itu terdapat dalam Surat Edaran (SE) Nomor 10 Tahun 2024.

Menurut Abu Rokhmad, surat yang diterbitkan pada 31 Desember 2024 itu diperuntukkan bagi seluruh pondok pesantren di Indonesia.

"Seluruh entitas pendidikan Islam siap menyukseskan Makan Bergizi Gratis yang merupakan program prioritas Presiden Prabowo. Edaran ini kami terbitkan untuk menjadi panduan implementasi MBG di pondok pesantren," ujar Abu Rokhmad dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Senin (6/1/2025).

Ia mengatakan, implementasi MBG di pondok pesantren (ponpes) tidak hanya berfokus pada pemenuhan gizi, melainkan juga bagian dari penguatan karakter peserta didik. Dengan begitu, para santri dapat menguatkan dan menerapkan akhlak yang baik.

"Misalnya, ada pembiasaan bagi para santri untuk mempraktikan nilai spiritual, semisal berdoa sebelum makan. Juga mempraktikan nilai toleransi karena diajarkan untuk antre, tidak saling serobot, dan sebagainya," jelas dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement