Jumat 10 Jan 2025 07:56 WIB

Orang Tua Perlu Tahu, Sembilan Permasalahan yang Terjadi pada Remaja

Peran orang tua sangat besar, untuk mencegah remaja untuk tidak melakukan sejumlah hal tersebut.

Rep: Info Remaja/ Red: Partner
.
Foto: network /Info Remaja
.

Sumber: Freepik.com
Sumber: Freepik.com

INFOREMAJA.ID -- Remaja memang memiliki sejumlah permasalahan yang terjadi di dunianya. Sudah menjadi pengetahuan umum masa remaja adalah proses dimana mereka mencari jati diri.

Tentu dalam masa tersebut, banyak remaja yang alami kebingungan menemukan siapa dirinya. Tidak menutup kemungkinan juga, sejumlah permasalahan terjadi saat remaja berada di masa tersebut.

Permasalahan yang terjadi bisa saja hanya perkara sepele, hingga serius yang berdampak kepada kesehatan mentalnya.

Problematiknya dunia remaja membuat para orang tua tidak mengetahui apa yang dialami oleh anaknya yang berusia remaja.

Bahkan mereka juga tidak memahami permasalahan yang dialami oleh remaja, terlebih pada zaman sekarang ini.

Padahal, orang tua adalah sosok yang paling penting dan bisa diandalkan untuk membantu permasalahan mereka, serta dunianya.

Dengan kata lain, orang tua harus jeli memahami segudang permasalahan yang terjadi pada remaja. Orang tua harus dituntut untuk mengatasi problematika yang dialami oleh anaknya, serta menjadi harapan untuk masa depannya.

Terlebih, orang tua juga harus memperhatikan hal di atas demi menjaga kesehatan mental remaja, agar tidak menyimpang pada dewasa kelak.

Maka dari itu, orang tua harus mengetahui sembilan masalah yang terjadi pada remaja, yang umum dilakukan. Melansir dari BKKBN, berikut adalah daftarnya.

1. Masalah Penampilan

Penampilan menjadi permasalahan yang umum terjadi pada masa remaja, terlebih mereka memperhatikan hal tersebut untuk dirinya sendiri.

Terkadang, kondisi fisiknya yang sedang dalam masa pertumbuhan membuat mereka rendah diri. Hal itu ditunjukkan dengan perubahan hormon yang mana mulai tumbuh jerawat, serta berat badan yang turun naik.

Bahkan, bentuk badan yang gemuk atau kurang proporsional membuat mereka terganggu akan masalah tersebut. Hal itu berimbas kepada dilakukannya diet hingga menganggu pola makan mereka.

Namun orang tua harus memperhatikan mereka akan diet yang dilakukan hingga membuat remaja enggan makan. Tentu akan muncul sejumlah penyakit seperti Bulimia dan Anoreksia.

2. Masalah Akademis

Masalah akademis merupakan permasalahan klasik yang dijumpai pada masa remaja. Seringkali mereka kesulitan dalam memahami pelajaran, hingga berdampak kepada pencapaian akademisnya di sekolah.

Dampak masalah tersebut yaitu mendapat nilai kurang bagus, prestasi yang menurun, tidak mendapat ranking kelas, sampai ke bolos sekolah.

Kacaunya kondisi akademik remaja di sekolah, berbuntut kepada tekanan orang tua yang selalu menuntut mereka untuk berprestasi di sekolah.

Hal ini tentu menyebabkan remaja berakhir dengan putus sekolah, dan tidak ingin melanjutkan pendidikannya.

3. Depresi

Permasalahan ini merupakan hal yang paling besar dalam remaja. Setiap beberapa dekade, remaja yang alami depresi selalu meningkat dari yang sebelumnya.

Depresi bisa muncul dari hal yang sepele, bahkan yang serius sekalipun. Permasalahan ini bersumber dari perasaan tertekan dan terlalu menuntut dari siapapun.

Dengan kata lain, depresi bisa muncul saat remaja dituntut untuk mendapat prestasi bagus di sekolah. Tidak itu saja, permasalahan di dalam keluarga bisa memicu mereka depresi.

Banyak dijumpai, remaja punya perasaan ingin memberontak karena terus mendapat tekanan dari orang tuanya, atau konflik di antara mereka.

Tidak menutup kemungkinan juga, depresi yang dialami remaja juga muncul dari rasa tidak bahagia dengan kehidupan yang mereka miliki.

4. Masalah dengan Orang Terdekat

Orang terdekat bisa menjadi pemicu munculnya permasalahan pada remaja. Kita tahu, bahwa remaja punya perasaan yang sangat sensitif dan tidak berpendirian.

Masalah kecil bisa memicu perasaan mereka yang seperti itu memuncak dan tidak terkendali. Mulai dari tidak mau dinasehati oleh orang tua atau kakaknya, hingga membuat mereka kabur dari rumah.

Komunikasi pun juga bisa memicu remaja untuk melakukan hal di atas. Terkadang remaja bisa tersinggung dengan apa yang disampaikan oleh keluarganya, maupun teman terdekatnya.

Jika hal itu terjadi, mental remaja menjadi tidak stabil dan berujung kepada memusuhi orang terdekat mereka.

Sebaliknya, remaja juga bisa dijauhi oleh orang terdekatnya, dan berdampak kepada kesedihan yang berlarut, serta munculkan depresi.

5. Bullying

Ini merupakan permasalahan yang marak terjadi pada remaja, apalagi di zaman sekarang ini. Banyak sekali dari mereka mendapat hinaan yang berlebih dari lingkar pertemanan.

Perlakuan bullying dari orang terdekatnya tidak hanya sebatas itu. Remaja bahkan mendapat intimidasi, ancaman, hingga kekerasan fisik yang ditujukan kepadanya.

Apalagi, bullying tidak hanya terjadi di lingkungan sekolah, namun juga di sekitar tempat tinggal mereka. Lebih dari itu, bullying kini juga dilakukan melalui sosial media, dan disebut sebagai cyber bullying.

Tidak jauh berbeda dengan bullying pada umumnya, pada cyber bullying pelaku memberikan komentar mengolok-olok, memberikan hoax, serta menghasut remaja.

Tentu apapun bentuk bullying yang dialami remaja dapat memicu permasalahan lain. Di antaranya tertekan, stres berlebih, hingga depresi.

6. Masalah Asmara dan Aktivitas Seksual

Permasalahan asmara selalu lekat dengan remaja. Pada masa tersebut, remaja mulai menyukai lawan jenis dan berupaya untuk merasakan hubungan yang romantis kepada pasangannya.

Namun, perlu diketahui bahwa masalah asmara remaja juga bisa memicu permasalahan lain. Di antaranya pertengkaran antar mereka, serta tidak diperbolehkan oleh orang tua.

Hal itu berdampak kepada perasaan sedih dan galau yang dialami oleh remaja. Bahkan permasalahan asmara ini juga bisa membuat mereka untuk melakukan aktivitas seksual.

Imbas dari permasalahan itu membuat remaja terjebak ke dalam perilaku menyimpang dan seks bebas. Untuk itu, orang tua harus memberikan pendidikan seksual kepada anaknya, untuk tidak terjebak ke perilaku menyimpang tersebut.

Orang tua harus mengupayakan untuk memberikan dampak yang terjadi apabila remaja melakukan aktivitas seksual. Imbas yang terjadi adalah meningkatnya penyakit kelamin, serta kehamilan dini.

7. Kecanduan Smartphone

Kita tahu bahwa remaja saat ini tumbuh kembang di zaman serba teknologi, dan kebutuhan akan hal tersebut memang tidak bisa lepas dari mereka.

Bahkan, remaja kini sudah sangat lihai dalam menggunakan smartphone miliknya, hingga mengakses sosial media. Faktanya, mereka menjadi remaja yang kecanduan smartphone.

Faktanya, remaja tidak bisa lepas dari pengaruh smartphone yang mereka gunakan untuk scrolling sosial media, seperti Tiktok hingga Youtube.

Lebih dari itu, remaja seringkali menggunakan smartphone dengan waktu yang berlebihan. Selain bermain sosial media, remaja menggunakan smartphone untuk bermain game, hingga berjam-jam.

Sudah pasti, dampak kecanduan smartphone berdampak kepada aktivitas dan lingkungan sosial mereka, yang mana remaja memiliki sedikit teman, suka menyendiri, dan lain sebagainya.

8. Tekanan dari Teman Sebaya

Seringkali permasalahan ini bisa menimbulkan masalah lain bagi remaja. Umumnya, remaja harus mentaati aturan yang telah disepakati di lingkungan umum, maupun sekolahnya.

Dari aturan itu, mereka harus melakukan perilaku yang baik dan membuat mereka menjadi pribadi yang bagus. Tetapi, tidak sedikit dari remaja yang mendapatkan tekanan dari teman-temannya, untuk melanggar aturan.

Tekanan-tekanan ini harus dilakukan remaja, dan apabila tidak dilakukan, mereka akan mendapat perlakuan yang buruk.

Tekanan tersebut mau tidak mau harus mereka turuti. Namun, imbas dari masalah ini dapat membuat nama baik remaja menjadi tercemar.

Orang tua juga harus mengawasi anaknya agar tidak terjerumus ke dalam permasalahan tersebut.

9. Rokok dan Minuman Keras

Permasalahan terakhir adalah kecanduan rokok dan minuman keras (miras). Seringkali kita berjumpa dengan remaja yang mojok di suatu tempat, sambil menghisap rokok, bahkan berita mengenai remaja yang meminum miras.

Dua hal tersebut sudah jelas membahayakan kondisi fisik remaja, yang mana berdampak serius dan munculkan penyakit di dalam tubuhnya.

Orang tua tentu tidak ingin anak kesayangannya terjerumus ke dalam dua hal tersebut, serta khawatir kondisi fisiknya tergerus apabila mengkonsumsinya terus-menerus.

Dalam permasalahan ini, orang tua dituntut aktif untuk mencegah remaja untuk tidak terlibat dengan rokok dan minuman keras.

sumber : https://inforemaja.id/posts/503932/orang-tua-perlu-tahu-sembilan-permasalahan-yang-terjadi-pada-remaja
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement