REPUBLIKA.CO.ID, Khalifah Umar bin Khattab Radhiyallahu'anhu, merupakan salah satu sahabat yang dikenal tegas dalam menegakan syariat Islam. Terdapat kisah menarik menjelang wafatnya Umar yang terbunuh akibat ditikam musuh.
Sa'ad Al-Jari, pelayan Khalifah Umar bin Khattab meriwayatkan bahwa Umar memanggil istrinya, yakni Ummu Kultsum binti Ali bin Abi Thalib. Umar bin Khattab menjumpai istrinya sedang menangis. Umar bertanya, "Mengapa kamu menangis?"
Sang istri menjawab, "Wahai Amirul Mukminin, orang Yahudi ini (Ka'ab bin Ahbar) mengatakan bahwa kamu berada pada salah satu pintu Neraka Jahanam." Umar menjawab, "Masya Allah! Demi Allah, sungguh aku berharap Tuhan menciptakanku sebagai orang yang bahagia."
Khalifah Umar bin Khattab menyuruh seseorang untuk memanggil Ka'ab bin Ahbar. Setelah datang, Ka‘ab berkata, "Wahai Amirul Mukminin, jangan cepat-cepat menyudutkanku. Demi Dzat yang menguasai diriku, Dzulhijjah takkan berlalu sebelum engkau masuk surga," ujar Yahudi tersebut dikutip dari buku 150 Kisah Umar bin Khattab yang ditulis Ahmad Abdul Al Al-Thahthawi.
Umar bin Khattab bertanya, "Apa maksudmu? Sekarang di surga dan tadi di neraka." Ka'ab bin Ahbar berkata, ‘Wahai Amirul Mukminin, demi Dzat yang menguasai diriku, aku benar-benar menjumpaimu di dalam Kitab Allah (Taurat) bahwa kamu berada pada salah satu pintu Neraka Jahanam dan mencegah manusia agar tidak terjerumus ke dalam neraka Jahanam. Jika kamu meninggal dunia, manusia senantiasa berdesak-desakan untuk memasuki Jahanam hingga Hari Kiamat.”