Jumat 10 Jan 2025 19:26 WIB

Perkuat Sinergi, Kemen PPA dan PNM Wujudkan Pemberdayaan Perempuan Berkelanjutan

Fokus utama kolaborasi adalah pengembangan konten mendukung pemberdayaan perempuan.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Gita Amanda
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Choiri Fauzi dan Dirut PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Arief Mulyadi dalam Acara  Silaturahmi di Kantor Pusat PNM, Jakarta, Jumat (10/1/2025).
Foto: Dian Fath Risalah/Republika
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Choiri Fauzi dan Dirut PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Arief Mulyadi dalam Acara Silaturahmi di Kantor Pusat PNM, Jakarta, Jumat (10/1/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPA) dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) terus memperkuat sinergi untuk memberdayakan perempuan dan melindungi anak di seluruh Indonesia. Kolaborasi ini mencakup berbagai program yang dirancang untuk menciptakan dampak positif dan berkelanjutan, terutama bagi perempuan di desa dan daerah prasejahtera.  

Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengungkapkan, kerja sama dengan Kemen PPA telah berlangsung selama lima tahun terakhir. Fokus utama kolaborasi ini adalah pengembangan konten yang mendukung pemberdayaan perempuan, seperti parenting, pembinaan anak, peningkatan kepercayaan diri perempuan, hingga kesadaran akan peran sebagai istri.  

Baca Juga

“Kami menerima banyak konten dari Kementerian PPPA, yang nantinya akan kami tindak lanjuti dalam bentuk kegiatan nyata di lapangan. Selain itu, kami berencana mengintegrasikan program ini dengan Rumah Bersama Indonesia (RBI) yang dikelola Kemen PPA, serta memperluas manfaatnya melalui 22 kampung madani milik PNM,” ujar Arief usai menerima Kunjungan Kemen PPA di kantor PNM, Jumat (10/1/2025) sore.  

photo
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Choiri Fauzi dan Dirut PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Arief Mulyadi dalam Acara Silaturahmi di Kantor Pusat PNM, Jakarta, Jumat (10/1/2025). - ( Dian Fath Risalah/Republika)

Saat ini, lanjut Arief, PNM juga telah memiliki 132 rumah pintar yang selama ini digunakan sebagai tempat belajar anak-anak. Melalui kerja sama ini, para ibu, yang juga nasabah PNM, dapat memanfaatkan fasilitas tersebut untuk meningkatkan keterampilan mereka.  

“Ini adalah bagian dari semangat kolaboratif pemerintahan kali ini. Kami ingin menambah kepercayaan diri nasabah kami, meningkatkan keterampilan mereka, dan pada akhirnya mendukung keberlanjutan usaha mereka,” tambahnya.  

Lebih lanjut ia menambahkan, saat ini PNM memiliki 15,8 juta nasabah. Namun, fokus ke depan adalah pada peningkatan kelas para nasabah. “Kami akan lebih memprioritaskan program peningkatan kelas. Nasabah yang naik kelas nantinya akan digantikan oleh nasabah baru,” jelas Arief.  

Terkait alokasi anggaran, Arief menegaskan, kerja sama ini tidak membutuhkan anggaran baru. Sebagai contoh, pada tahun lalu, PNM telah mengalokasikan Rp 70 triliun untuk program pemberdayaan. Anggaran yang sama akan digunakan untuk mendukung sinergi dengan Kemen PPA.  

“Kami fokus pada 6.165 kecamatan yang menjadi wilayah operasi kami, yang pasti ada irisan dengan sekitar 3.000 desa ramah perempuan dan anak yang dicanangkan Kemen PPA. Kami akan memberikan konten tambahan di desa-desa tersebut,” tambahnya.  

Sementara Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Choiri Fauzi menegaskan, Kemen PPA akan memperluas cakupan program kerja sama dengan PNM. “Kami telah menetapkan tiga program prioritas, salah satunya adalah Warung Bersama Indonesia, yang bertujuan untuk menciptakan satu data berbasis desa tentang perempuan, laki-laki, dan anak,” jelasnya.  

Menurut Arifah, penguatan perempuan di bidang ekonomi menjadi fokus utama dalam sinergi ini. Pemetaan potensi desa akan menjadi langkah awal untuk menentukan bentuk dukungan yang diberikan.  

“Misalnya, jika ada perempuan yang berminat di bidang kecantikan, mereka bisa dilatih untuk membuka salon. Begitu juga dengan usaha menjahit, kerajinan tangan, atau berdagang kecil. Kami akan memetakan kebutuhan dan potensi desa, lalu melibatkan PNM untuk mendukung pengembangan sektor tersebut,” jelas Arifah.  

Kerja sama antara Kemen PPA dan PNM ini merupakan bentuk nyata dari semangat kolaborasi untuk menciptakan dampak berkelanjutan bagi perempuan dan anak di Indonesia. Melalui berbagai program pemberdayaan dan perlindungan, kolaborasi ini diharapkan mampu menciptakan masyarakat yang lebih mandiri, inklusif, dan sejahtera.  

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement