Jumat 10 Jan 2025 20:01 WIB

PT KAI Daop 2 Bandung Tanam Vetiver di 71 Titik Rawan Bencana Longsor

Wilayah Daop 2 Bandung memiliki karakteristik daerah yang terdapat pegunungan, bukit

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Jalur kereta api yang tertutup longsor. (Ilustrasi)
Foto: Republika/Rizki Suryarandika
Jalur kereta api yang tertutup longsor. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- PT Kereta Api Indonesia (KAI) daerah operasi (Daop) 2 Bandung menanam tanaman vetiver atau akar wangi di 71 titik lokasi rawan bencana longsor, dan banjir. Mereka pun melakukan penanaman 100 pohon sebagai bagian dari menjaga lingkungan di kawasan kereta api.

"Kami menanam 100 pohon di Daop 2 Bandung dari menanam 1 juta pohon di Indonesia. Ini merupakan bukti komitmen dari PT Kereta Api menjaga lingkungan," ujar Deputi PT KAI Daop 2 Bandung Rangga Putra Maulana disela-sela penanaman pohon di Depok Lokomotif, Jumat (10/1/2025).

Baca Juga

Rangga mengatakan, wilayah Daop 2 Bandung memiliki karakteristik daerah yang terdapat pegunungan, bukit hingga lembah. Apabila lingkungan tidak dijaga, ia mengatakan rawan dan berdampak kepada perlintasan kereta api.

Oleh karena itu, pihaknya mendorong masyarakat bersama-sama menjaga lingkungan serta tidak melakukan pemotongan pohon. Selain itu, Daop 2 Bandung terus berupaya mengurangi wilayah yang rawan terhadap bencana.

Menurut Rangga, pihaknya juga menyiapkan tempat pengisian air minum bagi pengguna jasa kereta api. Dengan begitu harapannya, penumpang membawa tumbler dan mengurangi penggunaan botol plastik. "Selama perjalanan bisa isi ulang di stasiun yang ada water station sehingga bisa mengurangi sampah plastik," kata dia.

Manager Humas PT KAI Daop 2 Bandung Ayep Hanapi mengatakan sebanyak 5.000 tanaman vetiver ditanam serta ratusan pohon sepanjang tahun 2024. Selain itu ia menyebut terdapat 71 Daerah pemantauan khusus yang rawan banjir, longsor dan jembatan rawan. "2024 kita menanam 5.000 vetiver atau akarwangi," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement