Jumat 10 Jan 2025 22:28 WIB

Cinta Quran Foundation Bangun Masjid di Jepang Untuk Pusat Spiritual Multifungsi

Pertemuan itu membuahkan gagasan luar biasa untuk kemajuan dakwah Islam.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Muhammad Hafil
Seorang jamaah sholat di Masjid Nishi-Chiba Chiba Islamic Cultural Center (CICC) di Jepang.
Foto: Dok. Pribadi/Asep Wijaya
Seorang jamaah sholat di Masjid Nishi-Chiba Chiba Islamic Cultural Center (CICC) di Jepang.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Cinta Quran Foundation resmi membangun Masjid As-Sholihin di Yokohama, Jepang. Peletakan batu pertama dilaksanakan pada Jumat (10/1/2025) pada pukul 09.00 waktu Jepang.

Founder sekaligus Dewan Pembina Cinta Quran Foundation, Ustadz Fatih Karim mengatakan, setelah perjuangan yang luar biasa, akhirnya Cinta Quran Foundation mampu merealisasikan pembangunan masjid Indonesia pertama di Yokohama. Langkah ini dimulai dari pertemuan Cinta Quran Foundation dengan para pekerja migran Indonesia di Yokohama, Jepang, yang khawatir anak dan cucunya tidak mengenal masjid. 

Baca Juga

"Pertemuan itu membuahkan gagasan luar biasa untuk kemajuan dakwah Islam di Negeri Sakura. Dukungan juga hadir dari umat Muslim di Indonesia melalui donasi pembangunan masjid. Dana yang dibutuhkan untuk membangun masjid sendiri diperkirakan sebesar Rp 40 miliar," kata Ustadz Fatih dalam siaran pers yang diterima Republika, Jumat (10/1/2025).

Ustadz Fatih mengatakan, pembangunan ini merupakan bagian dari komitmen Cinta Quran Foundation untuk mendukung penguatan iman, edukasi, dan kegiatan religi bagi Muslim di Yokohama dan sekitarnya. Masjid ini akan dibandun di atas tanah seluas 397 meter persegi dengan luas bangunan 650 meter persegi sehingga bisa menampung sebanyak lebih dari 600 jamaah.

“Masjid As-Sholihin Yokohama adalah bentuk nyata dari misi dakwah Islam yang penuh cinta di Negeri Matahari Terbit. Kami berharap masjid ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat kegiatan sosial yang mempererat hubungan masyarakat lintas budaya di Jepang,” ujar Ustadz Fatih.

Ustadz Fatih menyatakan bahwa Masjid As-Sholihin dirancang sebagai pusat spiritual yang multifungsi. Selain menyediakan ruang shalat, masjid ini juga akan menjadi mualaf center, baitul maal, halal mart, serta tempat menyelenggarakan kajian keislaman, dan berbagai aktivitas sosial yang melibatkan komunitas Muslim.

Ditemani arsitek Jepang, Ustadz Fatih percaya konstruksi masjid ini merupakan yang terbaik. 

“Di Jepang, semua bangunan diperhatikan, termasuk masjid kita bersama ini, oleh karena itu masjid ini akan dibangun tiga lantai dengan bangunan modern dan tentunya nyaman untuk ibadah," ujar Ustadz Fatih.

Menurutnya, meski belum berdiri secara utuh namun sudah banyak mualaf yang bersyahadat di sana. 

“Alhamdulillah, dengan hidayah Allah, banyak warga Jepang yang akhirnya memeluk Islam di lokasi yang akan dibangun masjid ini, semoga semakin banyak orang yang berbondong-bondong bersyahadat di sini,” ujar Ustadz Fatih.

Cinta Quran Foundation mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung pembangunan masjid ini sebagai wujud kontribusi terhadap dakwah Islam di Jepang. Harapannya cahaya Islam akan menerangi seisi dunia, termasuk dari negeri Matahari Terbit, yaitu Jepang. 

Koordinator Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Tokyo Muhammad Al Aula menceritakan perjuangan Nabi Muhammad SAW saat mendirikan masjid di zamannya dahulu. Menurutnya, Rasulullah SAW harus berdarah-darah terlebih dahulu untuk membangun tempat ibadah.

“Pada zaman Rasulullah, untuk membangun masjid saja perjuangannya harus ada darah dan air mata, hari ini semua di antara kita berpakaian rapih,” katanya.

Ia juga menyampaikan salam dari Duta Besar Indonesia untuk Jepang. Ia mengatakan jumlah masyarakat Indonesia di Jepang semakin banyak, ada 173.000. Masjid adalah salah satu kebutuhan tidak hanya untuk umat Islam.

“Kita bekerja hari ini untuk esok hari, mari kita berharap agar Masjid As-Sholihin menjadi mercusuar harapan bagi kebaikan umat manusia yang ada di muka bumi, masjid ini ada di tengah komunitas Jepang yang mungkin bukan umat Muslim, tapi ini jangan sampai menjadi sekat yang membatasi, sebagaimana Islam diturunkan sebagai rahmat bagi seluruh umat manusia,” ujar Muhammad Al Aula.

Atas nama pemerintah Indonesia, Muhammad Al Aula juga berharap pembangunan berjalan dengan baik sesuai dengan perencanaan. Semoga semua perencanaan sesuai dengan waktunya.

Untuk diketahui, donasi pembangunan masjid terus dibuka hingga Agustus 2025. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement