Sabtu 11 Jan 2025 12:41 WIB

Viral Kereta tak Bisa Lewati Terowongan Jember, Ini Jawaban KAI

KAI bilang kejadian itu merupakan bagian dari uji coba rangkaian kereta api baru.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
KAI angkat bicara mengenai video viral yang memperlihatkan kereta api berhenti di Terowongan Garahan, Kabupaten Jember, Jawa Timur.  (ilustrasi)
Foto: Antara/Seno
KAI angkat bicara mengenai video viral yang memperlihatkan kereta api berhenti di Terowongan Garahan, Kabupaten Jember, Jawa Timur. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI angkat bicara mengenai video viral yang memperlihatkan kereta api berhenti di Terowongan Garahan, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Video berdurasi satu menit itu menunjukkan kereta api berhenti setelah memasuki terowongan. Peristiwa ini terjadi pada Selasa (7/1/2025).

EVP of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji menjelaskan kejadian tersebut merupakan bagian dari uji coba rangkaian kereta api baru jenis Stainless Steel New Generation (SSNG). Agus menyampaikan uji coba ini sudah terprogram dan terencana, terutama untuk mengevaluasi aspek keselamatan (safety) di beberapa titik kritis, termasuk terowongan dan jembatan di lintas Jember–Banyuwangi.

 

"Uji coba dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu uji statis dan uji dinamis. Pada video yang viral di media sosial, uji coba tersebut merupakan bagian dari uji dinamis di mana rangkaian kereta api bergerak perlahan sambil dilakukan pengukuran ruang bebas, khususnya di area terowongan," ujar Agus dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (11/1/2025).

 

Agus mengatakan uji coba ini adalah bentuk pelaksanaan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang wajib dilalui. KAI menyadari dimensi kereta SSNG lebih besar dibandingkan dengan kereta eksisting, sementara dimensi Terowongan Garahan lebih kecil dibandingkan dengan terowongan lainnya. 

 

"Selanjutnya, uji coba serupa akan segera dilakukan di Terowongan Sasaksaat yang berlokasi di Daop 2 Bandung yang dimensinya lebih besar sedikit dibandingkan Terowongan Garahan," sambung Agus. 

 

Sebaliknya, lanjut Agus, kereta Stainless Steel New Generation (SSNG) saat ini sudah dioperasikan melewati terowongan lainnya tanpa perlu uji coba. Pasalnya, dimensi terowongannya jauh lebih besar dibandingkan dimensi kereta contohnya adalah Terowongan Ijo di Daop 5 Purwokerto.

 

Agus menambahkan sebelumnya, KAI juga pernah melakukan pengujian serupa untuk KA barang di Terowongan Garahan saat merencanakan operasional kereta kontainer jumbo. Namun, karena faktor keselamatan saat itu tidak terpenuhi, rencana tersebut akhirnya disesuaikan.

 

“Terkait spesifikasi sarana SSNG, secara keseluruhan sudah sesuai dan tidak ada masalah. Terrdapat sedikit perbedaan dengan rangkaian Stainless Steel lama, yaitu ketinggian SSNG yang sedikit lebih tinggi sekitar 4,5 cm dibandingkan seri sebelumnya. Dimensi lainnya tetap sama," lanjut Agus. 

 

Oleh karena itu, pengujian dilakukan untuk memastikan operasionalnya aman dan sesuai dengan kondisi prasarana eksisting untuk memastikan operasionalnya sesuai dengan kaidah keselamatan. Agus menyampaikan KAI saat ini telah mengoperasikan 72 kereta New Generation dan 249 kereta Stainless Steel New Generation untuk melayani penumpang, termasuk pada masa puncak Natal dan Tahun Baru 2024/2025.

 

Khusus di Daop 9 Jember, KAI terus menambah perjalanan kereta karena berdasarkan evaluasi, pertumbuhan jumlah penumpang di wilayah tersebut meningkat signifikan. Pada tahun 2022 Daop 9 berhasil melayani 2.064.079 Penumpang, angkanya meningkat 36 persen pada 2023 yaitu 2.803.594 Penumpang. Selama tahun 2024 kemarin, Daop 9 mencatat kenaikan penumpang kembali sebesar 9 persen dibanding 2023 dengan melayani 3.061.320 penumpang. 

 

Beberapa rangkaian baru juga direncanakan beroperasi di lintas timur Jawa (Surabaya–Jember–Banyuwangi) seperti KA Logawa (relasi Jember–Purwokerto), KA Pandalungan (relasi Jember–Gambir) serta kereta eksekutif pada KA Blambangan Ekspres.

 

Agus menegaskan, seluruh sarana yang digunakan harus memenuhi kaidah keselamatan dan standar layanan untuk memberikan pengalaman terbaik kepada pelanggan. “Keselamatan adalah prioritas utama dalam setiap perjalanan kereta api. KAI berkomitmen untuk terus meningkatkan standar keselamatan dengan pemeliharaan sarana dan prasarana yang optimal. Kami percaya kesiapan sarana dan prasarana adalah bagian terpenting dari operasional perjalanan kereta api,” kata Agus.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement