MAGENTA -- Menurut para ahli, badai cuaca dan kondisi iklim yang sempurna membuat kebakaran hutan di Los Angeles, Kalifornia hampir mustahil dipadamkan begitu api mulai menyala.
Direktur Tim Ahli Penelitian Kebakaran di California, University of California Agriculture and Natural Resources Lenya Quinn-Davidson mengatakan dalam skenario manajemen kebakaran umum, membendung api dengan membuat perimeter dan berusaha mencegahnya menyebar sering menjadi garis pertahanan pertama bagi petugas pemadam kebakaran untuk mengendalikan api.
Direktur Kebijakan untuk Program Iklim dan Energi di Union of Concerned Scientists Rachel Cleetus mengatakan, namun, serangkaian kejadian, seperti angin kencang seperti badai, tingkat kelembapan yang rendah, dan kondisi kering memungkinkan api meledak setelah percikan awal.
"Mencoba membendung api dalam skenario angin tidak dapat dipertahankan. Menjaga keselamatan orang adalah tujuan utama, mengevakuasi orang, menjaga keselamatan petugas pemadam kebakaran," kata Quinn-Davidson, dilansir di ABC News, Jumat (10/1/2025).
Kebakaran tersebut telah mendorong perintah evakuasi wajib bagi puluhan ribu orang dan membakar seluruh lingkungan hanya dalam hitungan jam. Setidaknya lima orang tewas dan beberapa lainnya terluka akibat kebakaran tersebut.
BACA JUGA: Fakta-Fakta Kebakaran Mematikan di Los Angeles yang Perlu Kamu Tahu
Kebakaran Woodley dan Sunset berhasil dikendalikan setelah terjadi pada Rabu. Kebakaran Lidia, yang melanda lebih dari 300 hektare di Canyon Road di Los Angeles County, telah terkendali 60 persen pada Kamis.
Kebakaran Kenneth, yang melanda daerah Los Angeles dan Ventura, meluas hingga hampir 1.000 hektare tanpa ada yang berhasil dibendung hingga Kamis malam.
"Saat ini, situasinya masih sangat, sangat berbahaya, dan siapa pun yang berada di zona itu harus mengungsi," kata Cleetus.
Mengapa petugas pemadam kebakaran tidak dapat segera memadamkan api? Beberapa dampak meteorologi menyebabkan ketidakmampuan memadamkan api dengan cepat.
Hal ini termasuk tingkat kelembapan yang rendah hingga 10 persen dan badai angin dengan hembusan hingga 100 mil per jam yang membawa bara api ke mana-mana dan membakar lanskap yang mudah terbakar. Hanya 0,16 inci hujan yang turun di wilayah tersebut sejak Mei.
BACA JUGA: Mengapa Islam Melarang Tato?
Menurut para ahli meteorologi dan kebakaran, hal itu menyebabkan lanskap menjadi kering. Menahan api saat angin bertiup kencang dengan kecepatan seperti itu di beberapa tempat hampir mustahil.
"Ini hanyalah pertemuan faktor-faktor yang sangat dahsyat yang membuat kebakaran ini benar-benar sulit dipadamkan," kata Cleetus.
Selain itu, kondisi perkotaan membuat pengelolaan jenis kebakaran ini jauh lebih sulit. Di Kalifornia Utara, tempat kebakaran cenderung dipicu oleh semak belukar dalam jumlah besar di hutan dan lahan liar.
Petugas pemadam kebakaran dapat mengelolanya dengan lebih baik melalui aktivitas pemadaman api. Namun di wilayah padat penduduk, seperti Los Angeles County, penyebaran api cepat dari rumah ke rumah karena orang-orang berusaha mengungsi.
Ddalam kasus ini bahkan membuang mobil yang menghalangi jalan dalam upaya menghindari api. "Tidak ada yang lebih berbahaya dan sulit daripada bertempur di tempat yang dekat dan perkotaan," kata Cleetus.
BACA JUGA: Jadwal Bulan Purnama Selama 2025, Jangan Lewatkan Supermoon
Selain itu, petugas pemadam kebakaran telah menggunakan persediaan air rumah tangga dan telah melihat beberapa kejadian di mana hidran kering.
Perubahan iklim juga berperan dalam tingkat keparahan kebakaran. Kebakaran hutan merupakan bagian alami dan penting dari siklus bumi.
Namun, perubahan iklim dan pengaruh manusia yang lebih langsung telah meningkatkan kemungkinan terjadinya kebakaran tersebut.
Menurut Penilaian Iklim Nasional Kelima pemerintah federal, uraian terbaru dalam ilmu iklim yang diterbitkan pada November 2023, kebakaran hutan di AS bagian barat menjadi lebih besar, lebih intens, dan lebih merusak dalam beberapa dekade terakhir karena kombinasi berbagai faktor. Faktor tersebut, termasuk urbanisasi yang cepat dan perubahan iklim yang diperparah oleh manusia.
Menurut Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional, suhu yang memanas, kondisi yang lebih kering, dan pergeseran curah hujan berkontribusi terhadap peningkatan frekuensi kebakaran hutan besar dan kebakaran lahan di AS setiap tahun.
BACA JUGA: Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Perempuan, Pagi atau Sore?
Sumber: ABC News
Ikuti Whatsapp Channel Republika