Ahad 12 Jan 2025 18:12 WIB

Sebanyak 2.500 Penerima Manfaat dari 31 Program Sosial dan Lingkungan

Program sosial untuk pemberdayaan berkelanjutan

Menanam pohon (ilustrasi). Program sosial untuk pemberdayaan berkelanjutan
Foto: Adaro
Menanam pohon (ilustrasi). Program sosial untuk pemberdayaan berkelanjutan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Sebanyak 2500 orang, 11 lembaga dan 13 kelompok masyarakat telah menjadi penerima manfaat dengan menerima berbagai bentuk dukungan dari 31 Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) pada 2024.

Pelaksanaan Program PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) difokuskan pada tiga prioritas, yaitu lingkungan, pendidikan, dan pengembangan ekonomi.

Baca Juga

Melalui program tersebut, SPSL berkontribusi meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah operasi sekaligus mendukung pencapaian target Sustainable Development Goals (SDG’s).

SVP Sekretariat Perusahaan SPSL, Kiki M Hikmat, menjelaskan, di bidang lingkungan, perusahaan melaksanakan tujuh program yang berdampak positif bagi pelestarian alam serta pemberdayaan masyarakat.

Di antaranya program program rehabilitasi keanekaragaman hayati pembibitan tanaman langka buah cayratia trifolia (lakum) di Mempawah (Kalimantan Barat), pembuatan arboretum tanaman pewarna alam batik di Kendal, serta rehabilitasi mangrove di beberapa wilayah kerja perusahaan.

"Di bidang pendidikan, SPSL melaksanakan 10 program yang bertujuan memperluas akses pendidikan sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat," ujar Kiki dalam keterangannya.

Program-program ini kata dia mencakup pemberian beasiswa, pemberian bantuan penunjang pendidikan serta pelatihan dan sertifikasi softskill.

Salah satu program unggulannya adalah pemberian pelatihan dan sertifikasi 30 orang warga Kalibaru, yang manfaat ekonominya dirasakan langsung dengan adanya pekerjaan dan sertifikasi yang diperoleh.

Di bidang pengembangan ekonomi, SPSL meluncurkan total delapan program yang berfokus pada pemberdayaan ekonomi masyarakat, terutama bagi kelompok rentan dan penyandang disabilitas.

Program-program tersebut diantaranya mencakup peningkatan kapasitas disabilitas tuna netra dengan pemberian pelatihan dan sertifikasi pijat tuna netra melalui program Pijar (Pijat Netra Berdikari), program Pelopor (Pelindo Zero Accident port) melalui pemberian edukasi kesehatan dan keselamatan kerja kepada para buruh yang bekerja di wilayah operasi perusahaan, pemberdayaan dan pengembangan UMKM disabilitas serta program Pelita (Pelindo Lingkungan Tanpa Anak Stunting).

Di luar bidang prioritas, SPSL juga melaksanakan lima program lain seperti Program Pelindo Berbagi, Program Mudik Bersama Pelindo, dan juga di penghujung tahun 2024 dilakukan penyediaan sarana pendukung untuk kegiatan belajar di Sekolah Lansia Nirmala, Sunter.

"Melalui program-program ini, perusahaan menunjukkan perhatiannya terhadap pembangunan sosial yang berkelanjutan dan upaya meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat," tambah Kiki.

Adapun jumlah kegiatan TJSL yang dilaksanakan pada persen 2024 terealisasi sebesar 163 persen jika dibandingkan dengan realisasi pada tahun sebelumnya.

Dalam implementasi kegiatan TJSL ini, Perusahaan juga melibatkan karyawan untuk turun langsung dalam pelaksanaan program melalui skema Employee Social Responsibility (ESR). Tercatat sejumlah 275 pegawai telah terlibat dalam pelaksanaan TJSL tahun 2024 SPSL.

Sementara itu, Direktur Utama SPSL, Joko Noerhudha, menyampaikan bahwa Perusahaan terus berupaya meningkatkan peran serta Perusahaan dalam pemberdayaan dan perbaikan kualitas hidup masyarakat melalui kegiatan TJSL.

Komitmen pelaksanaan prinsip keberlanjutan melalui program TJSL SPSL telah mendapatkan pengakuan pihak eksternal dimana SPSL berhasil meraih penghargaan dalam ajang Asia Sustainability Report Rating (ASRRAT) 2024.

“Penghargaan ini menjadi bukti konkret atas dedikasi SPSL dalam mendukung prinsip keberlanjutan serta peran aktif SPSL dalam mendorong perkembangan sosial dan lingkungan," kata Joko.

Dia percaya bahwa inisiatif-inisiatif tersebut, tidak hanya memberikan dampak langsung kepada masyarakat, tetapi juga memperkuat posisi SPSL dalam mendukung tercapainya tujuan environmental, social, and governance (ESG) yang semakin menjadi fokus utama di era saat ini.

"Kami berupaya memastikan bahwa setiap inisiatif yang diambil selaras dengan prinsip tata kelola yang transparan, tanggung jawab sosial yang terukur, dan pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab, seiring dengan pencapaian keberhasilan jangka panjang yang berkelanjutan," tutup Joko.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement