REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengimbau warga menghindari sisi timur ruas Jalan Raya Bogor khususnya setelah simpang Pasar Rebo mulai 18 Januari 2025. Pasalnya akan dilakukan rekayasa lalu lintas di lokasi tersebut.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan rekayasa lalu lintas (lalin) dilakukan karena adanya pekerjaan pemasangan pipa Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di lokasi itu. Karena itu, Syafrin mengimbau para pengguna jalan agar dapat menyesuaikan pengaturan lalu lintas yang telah ditetapkan.
“Diimbau kepada para pengguna jalan agar menghindari ruas jalan tersebut dan dapat menyesuaikan pengaturan lalu lintas yang ditetapkan, mematuhi rambu-rambu lalu lintas, petunjuk petugas di lapangan serta mengutamakan keselamatan di jalan,” kata dia dalam keterangannya pada Ahad (12/1/2025).
Syafrin menyebut terdapat lima pit atau titik galian yang akan dikerjakan secara bertahap. Karena itu, untuk menunjang pekerjaan tersebut akan dilakukan rekayasa lalu lintas sesuai tahapan pekerjaan.
Selama pekerjaan berlangsung akan terjadi pengurangan lajur atau lebar jalan sepanjang area kerja. "Akan dilakukan penutupan 'plat deck' secara situasional ketika lalu lintas padat,” ujar Syafrin.
Rekayasa lalu lintas yang dilakukan yaitu tahap 1 meliputi pekerjaan penyambungan pit 4 ke pit 5 pada 18-31 Januari 2025. Lalu tahap 2 meliputi pekerjaan penyambungan pit 4 ke pit 3 pada 1-14 Februari 2025, setelah pit 5 selesai. Selanjutnya, tahap 3 meliputi pekerjaan penyambungan pit 2 ke pit 1 pada 15-28 Februari 2025, setelah pit 4 dan pit 3 selesai. Kemudian, tahap 4 meliputi pekerjaan penyambungan pit 2 (dua) ke pit 3 (tiga) pada 1-14 Maret 2025, setelah pit 1 (satu) selesai. Terakhir, tanggal 15 Maret hingga 11 April 2025 pekerjaan perbaikan dan penyelesaian (finishing) galian.