Senin 13 Jan 2025 08:18 WIB

Wamentrans Sebut Dokter Hewan Punya Peran Penting Dukung Makan Bergizi Gratis

Indonesia tidak dapat terus bergantung pada impor daging dari negara lain.

Wamentrans menyebut dokter hewan memiliki peran penting dalam mendukung keberlangsungan program makan bergizi gratis. (ilustrasi)
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Wamentrans menyebut dokter hewan memiliki peran penting dalam mendukung keberlangsungan program makan bergizi gratis. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Transmigrasi (Wamentrans) Viva Yoga Mauladi menyatakan dokter hewan memiliki peran penting dalam mendukung keberlangsungan program makan bergizi gratis.

“Dokter hewan menjadi bagian penting untuk terlibat memenuhi kebutuhan protein hewani guna mendukung (program) makan bergizi gratis,” ujar Viva Yoga Mauladi dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Minggu.

Baca Juga

Ia mengatakan Indonesia tidak dapat terus bergantung pada impor daging dari negara lain untuk memenuhi kebutuhan protein hewani dalam negeri, terutama dalam program makan bergizi gratis, sehingga dibutuhkan dukungan semua pihak, termasuk para dokter hewan.

Dengan program kerja yang saling terintegrasi dari berbagai kementerian terkait, ia optimistis kebutuhan protein hewani domestik mampu dipenuhi. “Selain berkeinginan untuk mewujudkan swasembada pangan, kita juga wajib untuk terus mengupayakan pemenuhan kebutuhan protein hewani secara mandiri,” ucapnya.

Namun, Viva Yoga menyatakan jumlah dokter hewan di Indonesia saat ini sangat minim, sehingga perlu dukungan dari semua pihak agar jumlah ideal yang dibutuhkan dapat tercapai. Ia menuturkan kini hanya terdapat 13.500 dokter hewan, jauh dari kebutuhan di lapangan, sehingga diperlukan tambahan sebanyak 50 ribu dokter hewan.

“Ini suatu dilema sebab dari ribuan perguruan tinggi hanya ada empat belas perguruan tinggi yang memiliki fakultas kedokteran hewan (FKH),” katanya.

Keempat belas perguruan tinggi tersebut adalah Universitas Airlangga, Universitas Gadjah Mada, IPB University, Universitas Syiah Kuala, Universitas Brawijaya, Universitas Hasanuddin, Universitas Nusa Cendana, Universitas Padjadjaran, Universitas Udayana, Universitas Pendidikan Mandalika, Universitas Riau, Universitas Negeri Padang, Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat, dan Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.

Untuk mengatasi hal tersebut, Viva Yoga mengatakan sejumlah fraksi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) saat ini tengah memperjuangkan pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Pendidikan dan Pelayanan Kedokteran Hewan. Ia optimistis jika RUU tersebut mendapat dukungan mayoritas fraksi, maka dalam waktu satu tahun RUU tersebut sudah dapat disahkan menjadi Undang-Undang (UU).

“Karena ini untuk kebaikan masyarakat, bangsa, dan negara,” kata alumni Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana tersebut. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement